MALANGVOICE – Seorang mahasiswa semester akhir berinisial MN (22), diduga berencana terjun dari jembatan Soekarno-Hatta (Soehat), Kota Malang, Rabu (1/9).
Untungnya aksi yang terjadi sekitar 09.00 tersebut digagalkan anggota kepolisan bersama warga yang berada di lokasi.
Panit I Polsek Lowokwaru, IPDA Zainul Arifin menjelaskan, karena MN memiliki tubuh yang cukup besar membuatnya kesulitan untuk memanjat pembatas jembatan.
“Saat itu, polisi bagian lalu lintas yang ada di Pos UB (Universitas Brawijaya) bersama warga sekitar yang tahu langsung bergegas untuk mencoba menyelamatkan MN dan akhirnya berhasil,” ujarnya.
Setelah itu, MN hanya terduduk lemas di jembatan. Anggota polisi dan warga mencoba menenangkan dia untuk beberapa saat.”Lemas mungkin karena dia jalan dari rumahnya di Dau ke jembatan Soehat,” tuturnya.
Dirasa sudah lebih baik, anggota polisi itu membawa MN menuju Mapolsek Lowokwaru. Disana ia mengaku nekat hendak mengakhiri hidupnya karena kesulitan membayar biaya kuliah.
Selama ini mahasiswa jurusan Sastra China itu dibiayai seseorang. Lantaran ibunya meninggal tahun 2019, sedangkan ayahnya menikah lagi. Sehingga MN hidup hanya bersama neneknya.
“Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari MN ini bekerja namun hasil jerih payahnya itu hanya bisa mencukupi untuk biaya makan saja,” ucap dia.
Karena biaya kuliahnya ditanggung seseorang, MN takut tidak lulus dan nanti akan diminta mengembalikan seluruh biaya kuliah.
Sementara itu, Zainul mengatakan dari informasi yang didapat setelah memanggil pihak kampus, MN merupakan mahasiswa yang pintar.
“Katanya dosen, anak ini pintar dan kuliahnya lancar. Pinter bahasa Mandarin juga,” kata dia.
MN kemudian dijemput keluarganya sekitar pukul 11.30 di Mapolsek Lowokwaru.(der)