Libur Tahun Baru, Macet di Balekambang Sampai 9 Jam

Kemacetan di jalan menuju Balekambang

MALANGVOICE – Liburan tahun baru seperti kemarin dan hari ini, kemacetan parah dirasakan di sepanjang jalan menuju Pantai Balekambang dan jalur lintas selatan (JLS).

Bahkan, salah satu wisatawan asal Kota Malang, Agung Setiawan menjelaskan saat akan merayakan malam pergantian tahun di Pantai Ngudel dan Batu Bengkung, dia dan beberapa temannya terjebak kemacetan hingga berjam-jam.

“Saya berangkat ramai-ramai. Lima orang naik motor dan ada yang berangkat mengendarai mobil juga,” kata dia, Minggu (1/1).

Agung mengatakan, dia merasakan macet hingga enam jam. Sementara rekannya yang menggunakan mobil terjebak kemacetan hingga sembilan jam.

“Kejebak macetnya sih yang motoran antara lima hingga enam jam,” sambung dia.

Agung memerkirakan kemacetan menuju wisata pantai di sepanjang JLS hingga 10 kilometer.

“Dan nggak gerak sama sekali,” kata dia.

Niat Agung dan rekannya menghabiskan malam pergantian tahun di pantai pupus sudah. Dia dan rekannya memutuskan kembali pulang sore itu juga.

Pasalnya, semakin sore dirasakan jumlah pengunjung bertambah banyak dan dikhawatirkan kemacetan yang lebih parah.

“Sore sekitar pukul 15.30 kami sudah balik dari pantai dan baru keluar daerah Bantur sekitar pukul 20.00. Sampai Kota Malang sekitar pukul 21.00,” kata dia.

Bukan hanya saat malam pergantian tahun saja kemacetan parah dirasakan di jalan menuju Pantai Balaikambang.

Hari ini juga kemacetan berjam-jam dirasakan. Salah satu wisatawan asal Kota Malang, Erik menjelaskan di sekitar Jurang Mayit kemacetan parah terjadi.

Bahkan, mobil yang dia kendarai sama sekali tidak bisa bergerak karena kemacetan parah. Saat dia mencoba berjalan kaki pun juga kesulitan lantaran padatnya kendaraan.

Hal ini semakin diperparah karena tidak ada petugas polisi yang tampak mengatur lalu lintas untuk mengurai kemacetan.

“Lima jam saya berangkat dari Sumberpucung dan belum sampai juga. Akhirnya saya putuskan balik, tidak jadi wisata ke Balaikambang,” urai PNS di Pemkot Malang ini.

Erik menjelaskan, dia berusaha melalui jalan alternatif di bawah jurang, bukannya sampai dengan cepat dia dan keluarganya justru tersasar.

“Nrabas lewat jalan makadam menyedihkan, malah nyasar,” keluh dia.