Libur Natal dan Tahun Baru, Siap-siap Terjebak Macet di Batu!

Kemacetan, Masalah Menahun di Malang Raya

Terjadi kepadatan arus lalu lintas di Jalan Pattimura, Kota Batu, jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Petugas menerapkan jalur satu arah.(Miski)
Terjadi kepadatan arus lalu lintas di Jalan Pattimura, Kota Batu, jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Petugas menerapkan jalur satu arah.(Miski)

MALANGVOICE – Arus lalu lintas di Kota Batu mengalami peningkatan sepekan terakhir, jelang libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Terlihat mulai diberlakukannya jalur satu arah sejak Senin (19/120), lalu. Meliputi Jalan Dewi Sartika-Agus Salim-Imam Bonjol-Jalan Pattimura.

Tahun 2015, ada 44 ribu lebih kendaraan ke luar-masuk Kota Batu setiap harinya. Jumlah tersebut meningkat drastis di hari H Natal dan Tahun Baru. Di tahun sebelumnya, jumlah kendaraan berkisar 20 ribu-25 ribu. Didominasi kendaraan pribadi, baik roda dua dan empat.

Kepolisian dan pemerintah bersiap diri menyambut serbuan wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Batu, melalui Operasi Lilin Semeru 2016. Polres Batu menerjunkan 165 personel, dibantu dari TNI, Dinas Perhubungan, dan sejumlah elemen lainnya.

Pos pengamanan dan pelayanan juga didirikan. Di antaranya Pos Pam Pendem, Dewi Sartika, Selecta, Alun-alun dan Pait. Bahkan, tim pengurai kemacetan disiapkan apabila sewaktu-waktu kemacetan parah terjadi.

Kasatlantas Polres Batu, AKP Ari Galang Saputra mengatakan, penyebab utama kemacetan karena tingginya volume kendaraan wisatawan yang masuk ke Kota Batu.

Tidak menutup kemungkinan jumlah kendaraan tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya.

“Jumlah kendaraan tiap tahun terus meningkat. Sementara kapasitas jalan yang ada terbatas,” kata dia saat berbincang dengan Mvoice.

Galang, sapaan akrabnya, memprediksi titik kemacetan akan terjadi di sepanjang jalan protokol menuju Kota Batu, Jalan Dewi Sartika, dan Alun-alun Batu.

Volume kendaraan yang masuk ke Kota Batu didominasi dari arah Karangploso- Batu atau dari arah Surabaya. Sedangkan dari arah Blitar melintasi Kota Malang-Batu. Sedangkan Pujon-Batu volume kendaraan disinyalir lebih rendah.

Aparat belum dapat membatasi kendaraan besar masuk Kota Baty. Sejauh ini kebijakan baru diterapkan pada saat wekeend.

“Kepadatan arus lalu lintas tidak bisa dihindarkan, tapi kami upayakan kepadatan tidak terlalu parah,” jelasnya.

Petugas tidak akan mengarahkan kendaraan melintas di jalur alternatif, kecuali pada saat tertentu. Di antaranya jalan Pendem-Desa Torongrejo-Jalan Wukir. Dadaprejo-Proliman-Tlekung-Jalibar-Jalan Abdul Gani. Dadaprejo-Proliman-Junrejo-Oro-oro Ombo-Dewi Sartika-Agus Salim-Sultan Agung, serta Jalan Raya Karangploso-Giripurno-Pandanrejo-Simpang Bendo.

“Kami maksimalkan jalan utama terlebih dahulu,” beber dia.

Galang mengimbau pengguna jalan tidak melanggar lalu lintas. Pihaknya akan tegas menindak kendaraan yang jelas-jelas melanggar, apalagi pengemudinya belum mengantongi SIM dan kelengkapan surat.

Pihaknya menyarankan pengendara mencari jam-jam longgar, baik mau ke luar atau pun masui Kota Batu.

“Harap sabar saat terjebak macet. Jika mau terhindar macet, bisa berangkat pagi-pagi atau di atas pukul 22.00 malam, baik ke luar dan masuk ke Kota Batu,” papar dia.

Ditambahkan, tingkat kecelakaan selama libur panjang di tahun 2016 terbilang rendah. Ia berharap, libur panjang Natal dan Tahun Baru tidak sampai terjadi kecelakaan.

“Selama ini kebanyakan kendaraan mogok di tengah jalan. Kalau pun ada, tidak sampai menelan korban jiwa,” pungkas dia.