Landing Paralayang Bakal Dirombak Standart Internasional

Landing paralayang Songgomaruto Kota Batu. (Aziz Ramadani/MVoice)
Landing paralayang Songgomaruto Kota Batu. (Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – Lokasi landing paralayang Gunung Banyak di Songgomaruto Kota Batu bakal dirombak. Sebab, masih jauh dari standar internasional.

Persisnya, ini atas saran Sekretaris Jenderal Aerosport Federation of Asia (ASFA), Sanjay Thapar seusai gelaran PGAWC 2018 seri ketiga, beberapa waktu lalu. Dia menilai perlu memperluas area landing paralayang agar sesuai standar Internasional.

Rencananya, perluasan area landing sekitar 100 x 100 meter persegi dan dilengkapi dengan berbagai sarana penunjang atlit. Standar lain yang harus dipenuhi adalah tidak ada tumbuhan menjulang tinggi di sekitar landing.

“Bu Wali menugaskan saya untuk bisa turun bersama dinas terkait, ada PU, Dinas Perhubungan dan Pertanian untuk melihat kondisi di lapangan ini,” kata Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso usai meninjau lokasi landing di Kelurahan Songgokerto, Jumat (20/7).

Dalam momen itu, Punjul juga mengajak tiga calon sekda, Eko Suhartono, M Chori dan Zadiem Effisiensi. Tujuannya agar ketika salah satu di antara mereka terpilih nanti, pembangunan bisa terus berkesinambungan.

Tampak hadir pula Pj Sekda Kota Batu, Eddy Murtono, Kepala Dinas Perhubungan, Susetya Herawan, Kepala Dinas Pertanian, Sugeng Pramono, Kepala Dinas PU Bina Marga, Himpun, Camat Batu, Aris Setiawan dan Lurah Songgokerto, Sasongko.

Rencananya untuk memperluas kawasan landing, Pemkot Batu akan membeli tanah dan sebagian akan ditukar guling dengan masyarakat. Sebab, ada tanah aset milik Pemkot Batu luasnya sekitar 2 hektar lebih, namun tanahnya tidak berada di satu tempat.

“Masyarakat sudah merelakan tiga meter untuk akses jalan, begitu juga dengan Pondok Pesantren Al Izzah sudah merelakan enam meter tanahnya untuk jalan,“ sambung Punjul.

Punjul menambahkan, Pemkot Batu juga akan melakukan pelebaran jalan baik di Desa Sumberjo maupun di Kelurahan Songgokerto serta membangun sebuah jembatan yang menghubungkan dua daerah ini.

Sementara itu, Pj Sekda Kota Batu Eddy Murtono mengatakan, bahwa proses perluasan dimulai tahun 2018 ini. Persisnya itu diatur dalam perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (P-APBD) tahun 2018 atau PAK (perubahan anggaran keuangan)
Selain perluasan area, direncakan pula pembangunan sarana prasarana atlet. Tentunya yang sesuai standart Internasional seperti, kamar mandi, ruang tunggu atlet, dan berbagai kebutuhan lainnya.

“Kalau perencanaan tahun 2018 ini bisa dilaksanakan, tahun 2019 kita bisa mulai melaksanakan perluasan,” tutup pria juga Inspektur Pemkot Batu ini.(Der/Aka)