LAJUR-LAJUR KESEPIAN, Puisi-puisi FAJRUS SHIDDIQ

Ilustrasi (Anja A)

LAJUR-LAJUR KESEPIAN

Diantara lajur-lajur sepi aku laju sendiri
Berteman angin sangu cemas
Langkah demi langkah napak teka-teki
Sementara wajah zaman terus berhias

Bahasa ambigu meluap-luap dinding kamar
Ratapi hari esok di awang samar
Saban hari sebagai apa aku pura-pura nyamar
Jadi pemain sandiwara setiap lembar

Hidup itu apa?
Hanya sekedar ingin tahu, bukan!
Dari zat dan nous disebut tuhan
Dari atom dan ruang hampa;
Kekal atau tidak, sufi tak pernah mengerti apa
Sebab selama kita ada
Kematian tak bersama
Ketika ia datang
Kita sudah tak lagi ada

Hidup itu apa, bukan?
Setiap dada lahir dari sepi
kembali pada sepi

2016

MANTAN VIII

Kau dan aku
Sebut saja itu berpura-pura
Akupun benar-benar merebutmu
Setelah kau dahulu merayu

Sebut saja itu tak sengaja
Akupun benar-benar larut
Setelah kau dahulu mencumbu

Kuanggap itu mimpi
Dimalam yang tak terlalu lama heningnya
Dan kaupun pergi
Menghilang dibalik duri-duri

HARAP MAKLUM

Tayangan virtual dua insan belia/ katanya sepasang kekasih, mendarat di grup message. Itu undangan mantenan.

”Ini undangan online,” kata seorang pelukis. buwuh online
”Santapan juga online?,” tanya profesor

/Selamat memasuki musim pengantin digital/

Anggota grup message terkekeh
Hahahahahaha…
Si calon manten itu hanya tersenyum – mengintip semua pesan dari balik layar ponselnya

Undangan macam ini lumrah hari ini
Jasa perancang uleman jadi laku. laris manis.
Ada yang bilang hemat kertas. biar pohonan rindang.
papyrus rimbun. tusam rampak.
/katak naong. burung teduh

Sambung kasih cukup ketik saja
Ini juga jadi di teluk lahirnya silah
Yang katanya benci bisa musnah oleh tasofah
Rukun bertetangga, tak perlu lagi berkuda. salam di udara

Tapi kawan kita sudah kebelet nikah!
Lagi pula repot pilih jas dan kebaya
Doakan saja sakinah mawaddah wa rahmah

Harap maklum.

Desember 2018

FAJRUS SHIDDIQ, Aktif berpuisi sejak nyantri di Ponpes Al-Amien Prenduan. Alumnus Pendidikan Bahasa Arab Universitas Negeri Malang (UM). Sekarang tinggal di Malang. Puisinya terbit di berbagai antologi bersama, koran dan media online. Kumpulan puisinya “COPET SIAL” akan segera diterbitkan. Saat ini menggeluti seni teater bersama Sanggar Seni & Budaya Al-Karomi UM (Teater Bahasa Arab).