Kurangi Angka Stunting di Kabupaten Malang, FK UB Fokus Pendampingan Bayi dan Ibu

Workshop pendampingan perguruan tinggi dalam program pencegahan stunting melalui konvergensi intervensi sensitif dan spesifik di Kabupaten Malang. (Lisdya)

MALANGVOICE – Dalam mengurangi angka stunting di Kabupaten Malang, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) bakal fokus mendampingi bayi dan ibu hamil.

Perlu diketahui, di Kabupaten Malang saat ini angka stunting mencapai 18 persen dan di nasional bahkan mencapai 30 persen lebih.

“Kami ada dana dari Kementerian Kesehatan terkait dengan pendampingan perguruan tinggi terkait persoalan di Kabupaten Malang. Jadi, selama ini mungkin penanganan stunting fokus pada penderita, tapi untuk yg saat ini kami merencanakannya mulai dari ibu dinyatakan hamil,” ujar Ketua pelaksana workshop, Diajeng Setya Wardani, Kamis (27/6).

Untuk pendampingan, dijelaskan Wardani, akan dilaksanakan selama dua tahun. Dengan pendampingan secara maksimal, maka persoalan stunting akan menurun. “Selama ini, yang diawasi hanya penderita stunting. Dan mulai sekarang, ibu yang dinyatakan hamil akan diperiksa mulai gizinya sampai dengan bersalin hingga anak berusia dua tahun. Dan kami menjamin asi eksklusif,” paparnya.

Sementara itu, Dekan FK UB, Wisnu Barlianto mengatakan, untuk tenaga yang akan dikerahkan dalam program ini sebanyak 20 mahasiwa, yang terdiri dari tiga prodi, yakni Kedokteran, Perawat dan Ahli Gizi. “Mereka akan terjun ke lapangan untuk menyelesaikan stunting ini. Program ini akan dilaksanakan pada Juli mendatang hingga akhir tahun,” tegasnya.

Secara terpisah, Plt Bupati Malang, Sanusi menjelaskan, program pendampingan stunting ini akan dilaksanakan di 10 desa yang terletak di sembilan kecamatan Kabupaten Malang.

“Terutama daerah Pujon dan Batu ke atas, serta di daerah Malang selatan. Dengan program ini diharapkan bisa zero stunting,” tandasnya. (Der/ulm)