Kota Malang Masuk Zona Oranye, Pemkot Terus Kuatkan Testing dan Tracing

Wali Kota Malang, Sutiaji didampingi Sekda Kota Malang dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, (MG2).

MALANGVOICE – Status zona orange sejak Rabu (25/8) tidak membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengendorkan upaya-upaya untuk menekan kasus Covid-19.

Salah satu upaya dengan menggencarkan testing dan tracing.

“Upaya itu kami lakukan terus menerus, menguatkan testing dan tracing, kontrol saudara-saudara kita di Isoman maupun Isoter. Itulah yang mendorong jadi oranye,” ujar Wali Kota Malang, Sutiaji, Jumat (27/8).

Faktor yang membuat Kota Malang mengalami perubahan dari zona merah menjadi oranye itu karena tingkat kesembuhan pasien Covid-19 mengalami peningkatan.

“kita 88,5 persen (kesembuhan). Contoh saja kemarin (26/8), kasus positif bertambah 70, yang meninggal 8 dan yang sembuh mencapai 201,” tutur Sutiaji.

Selain faktor kesembuhan meningkat, kesadaran dan kerja sama masyarakat dalam menerapkan serta mematuhi penerapan protokol kesehatan (Prokes) menjadi penentu peningkatan zona menjadi oranye.

“Jadi karena masyarakat tertib, tidak abai, tidak lalai prokes semua itu bisa berhasil. Jadi kami kan hanya mengimbau, karena keselamatan masyarakat dan warga Malang ini terdepan yang harus kami lakukan,” terangnya.

Sementara itu, dengan adanya perubahan zona menjadi oranye membuat Sutiaji semakin yakin untuk membuka kran Perekonomian di Kota Malang. Meski PPKM Level masih terus berjalan.

“Terlepas dari ‘Level’ berapapun, kita optimis kiatkan hulunya. Sehingga nanti kran ekonomi pelan-pelan dibuka. Jangan langsung semua, tapi bertahap,” kata dia.

Pria nomor satu di Kota Malang itu menyampaikan bila akan membuka kran Perekonomian tersebut secara bertahap dikit demi sedikit. Mulai dari 10 persen hingga 20 persen.

“Nanti geser lagi, dilihat perkembangan Covid-19 gimana. Ditambah lagi 10 persen, terus ditambah lagi. Kan pengendalian yang tahu kita mas. Kan kasihan juga teman-teman kita yang Mal dan usaha lain,”

“Tapi tetap waspada. Nah kita dibuka dan tergantung masyarakatnya sendiri bukan orang lain,” imbuhnya.(end)