Kota Batu Persiapkan Diri Sambut Wisatawan saat Libur Lebaran

MALANGVOICE – Aktivitas mobilitas masyarakat dilonggarkan saat libur Lebaran 2022. Pemerintah kembali mengizinkan masyarakat mudik setelah dua tahun dilarang karena terkurung pandemi Covid-19.

Keleluasaan yang diberikan pemerintah ini disambut baik pelaku pariwisata di Kota Batu. Selama dua tahun mereka gagal panen menuai hasil saat momentum libur Lebaran 2020 dan 2021.

Menurunnya kasus penularan dan tingginya cakupan vaksinasi menjadi latar belakang diizinkannya mobilitas masyarakat, tak terkecuali untuk mudik. Meski begitu, masyarakat yang hendak mudik ataupun berwisata diingatkan agar tak kendur menerapkan protokol kesehatan.

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan, situasi ini pun tentunya akan mengundang tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Batu. Untuk itu, Dewanti meminta agar pelaku industri pariwisata disiplin melakukan penapisan secara ketat.

“Pengelola hotel, restoran dan tempat-tempat wisata wajib menerapkan CHSE. Serta disiplin menjalankan prokes untuk meminimalisasi adanya risiko penyebaran virus,” tutur Dewanti.

Ia mengimbau, agar wisatawan yang hendak ke Kota Batu telah divaksin booster. Jika baru menerima vaksin dosis pertama diwajibkan melampirkan hasil tes PCR yang berlaku 3×24 jam sebelum melakukan perjalanan. Bagi yang sudah menerima dosis kedua, hanya perlu melampirkan hasil tes antigen 1×24 jam atau PCR 3×24 jam.

“Artinya, yang masuk ke sini sudah mendapatkan vaksin booster. Namun, jika baru mendapatkan dua dosis vaksin harus ada tes, itu yang perlu kami lakukan,” ujarnya.

Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi mengatakan hotel-hotel di Kota Batu sangat berkomitmen untuk menekan potensi penularan Covid-19. Komitmen tersebut terlihat dari upaya hotel menerapkan CHSE. Sujud menyadari, bahwa pariwisata membutuhkan kedatangan orang, oleh sebab itu, aspek keamanan dan kenyamanan sangat penting.

Momen melandainya kasus saat ini juga diharapkan dapat membalikkan kondisi yang sempat terpuruk dua tahun belakangan akibat pandemi. Sejumlah tempat wisata tidak mengubah tarif masuk meski telah ada kenaikan harga-harga pokok dan kebijakan pajak.

“Di Selecta, kami memilih untuk tidak menaikan harga daripada kehilangan wisatawan,” ujar Sujud.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait