Kota Batu Miliki Potensi Gali Kearifan Lokal Melalui Batik

MALANGVOICE – Sebanyak 100 orang berkumpul di Hall Sumatra, Hotel Jambuluwuk, Kecamatan Batu, Kota Batu. Mereka itulah yang bakal memegang kendali kemajuan batik di Kota Batu.

Mereka mengikuti Kompetisi Desain Karya Batik yang digelar Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu dari Kamis (17/03) hingga Jumat (18/03). Kompetisi ini bertujuan untuk menstimulus munculnya batik khas Kota Batu.

Hari ini kompetisi itu sudah berjalan, seluruh peserta membuat desain karya batik. Setelah itu mereka membawa pulang desain itu untuk dijadikan karya batik di kain yang disediakan Disparta Kota Batu.

“Saya rasa setiap desa memiliki khasnya sendiri-sendiri. Potensi ini bisa dijadikan corak khas tiap desa,” jelas Kepala Disparta, Arief As Siddiq.

Ciri khas setiap desa itu diharapkan Arief dapat memiliki corak motif batik sendiri. Misalnya, Kelurahan Dadaprejo dapat membuat batik dengan corak bunga anggrek.

“Ketika corak batik khas Batu sudah tergali maka kita bisa buatkan pameran. Semuanya kami yang siapkan, para perajin batik tinggal memamerkan produknya,” janji Arief.

Pengumpulan karya itu ditetapkan pada tanggal 25 Maret nanti dan penjurian pada tanggal 26-30 Maret.

Para juri terdiri dari pembatik asal Kota Batu, Sumari; Pelukis dan Budayawan, Slamet Hengkus; dan Ketua Kadin Endro Wahyu Wijoyono.

“Kriteria penjurian meliputi komposisi motif, komposisi warna dan corak, kreativitas dan orisinalitas. Lalu kesesuaian tema, sumber ide, motif, dan kualitas desain,” imbuh Arief.

Peserta berhak mengirim dua karya, batik tulis atau nontulis. Hadiah bagi yang juara I sebesar Rp 2,5 juta, juara II Rp2 juta, juara III emndapatkan Rp1,5 juta.(end)