Kota Batu Masuk Zona Oranye, Dewanti Harapakan Kewaspadaan Tetap Ditingkatkan

MALANGVOICE – Setelah sempat memasuki zona merah selama lima hari sejak 2 hingga 7 Desember, Kota Batu kembali memasuki Zona Oranye.

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menyampaikan meskipun keadaan sudah mulai membaik ia tetap berharap kepada semua pihak agar tetap menjaga kewaspadaan terhdap virus covid-19 ini.

Hal ini disampaikan pada pembukaan Konfresnsi PGRI Kota Batu Tahun 2020 di El Royal Hotel Kartika, Kota Batu, Rabu (09/12). Ia menegaskan babwa protokol kesehatan covid-19 harus ditaati dengan sepenuhnya.

“Kemarin di Desa Telekung sudah ada klaster baru di Bumiaji juga begitu,” jelasnya. Ia mengatakan bahwa di Bumiaji ada seseorang yang menjemput orang umroh lalu ia terkontaminasi virus covid-19 sehingga menulari 17 warga di Desanya.

Ia menambahkan bahwa jika ada acara yang tidak terlalu urgent lebih baik tidak perlu diselenggarakan daripada memunculkan potensi kerumunan. “Kalau memang acaranya urgent, protokol kesehatan harus diutamakan dan diawasi dengan ketat,” imbuhnya.

Dewanti menjelaskan bahwa konfrensi PGRI ini memang acara yang harus diselenggarakan, maka protokol kesehatan covid-19 harus dijalankan. “Saya memesan pada petugas hotel agar selalu mengingatkan kepada seluruh peserta yang tidak pakai masker atau maskernya mlorot,” bebernya.

Ia menyampaikan bahwa banyak wali murid yang sudah menyampaikan untuk sekolah kembali dibuka untuk pembelajaran tatap muka. Namun, Dewanti masih belum bisa memastikan kapan pembelajaran tatap muka dapat kembali dilaksanakan.

“Aturan dari kementrian memang memperbolehkan untuk kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka untuk kota yang sudah zona hijau,” ucapnya. Namun saat ini Kota Batu masih dalam zona oranye sehingga pembelajaran tatap muka masih sulit diselenggarakan.

“Pembelajaran tatap muka bisa diselenggarakan atas persetujuan antara Kepala Sekolah, Komite, dan Wali Murid,” paparnya. Kalau dari pertimbangan ketiga pihak itu sudah ada keputusan untuk melakukan pembelajaran tatap muka, maka Komite Sekolah akan mengawasi dengan ketat pelaksanaan protokol kesehatan covid-19.

Dewanti menambahkan bahwa dari kasus ini semua pihak bisa mengerti bahwa mendidik anak adalah perkara yang sulit. “Maka jangan menjelek-jelekkan guru yang telah berjuang mencerdaskan anak bangsa, karena itu adalah hal yang sangat sulit dilakukan dan butuh komitmen yang tidak main-main,” tandasnya.(der)