Komunitas Hidroponik Ajak Masyarakat Bertani Modern

Eko Budi Setiawan bersama anggota komunitas hidroponik, saat mengikuti pameran.

MALANGVOICE- Setiap tahun lahan pertanian di Indonesia terus menyusut lantaran beralih fungsi. Namun, hal itu bukan masalah bagi anggota Komunitas Hidroponik Malang. Sebab, komunitas yang beranggotakan 400 orang lebih ini bercocok tanam dengan cara modern dan praktis.

Koordinator Hidroponik Malang, Eko Budi Setiawan, mengatakan, dengan bertanam secara hidroponik tidak perlu lahan banyak. Cukup dengan media pipa, stereoform, sekam bakar, botol bekas hingga lainnya. Cara perawatannya cukup mudah dan secara ekonomis lebih murah.

Dikatakan, dalam penanaman hidroponik ada 6 sistem metode, meliputi Wek atau sumbu biasa, NFT (nutrisi mengalir tipis menggunakan palang kotak), DFT (aliran nutrisi lebih tebal menggunakan palang kotak), raket apong (didukung form sebagai media tanam, Vertigasi (pakai subsrat steril), dan Pasang Surut (airnya menggenang dan surut).

“Media tanamnya cukup mudah, bisa gunakan pipa, botol bekas, kotak bekas, didukung form. Bisa juga beli di toko pertanian, ada produk media tanam hidroponik,” kata dia kepada MVoice.

Mayoritas anggota hidroponik merupakan ibu rumah tangga dan karir. Kebanyakan dimanfaatkan untuk kebutuhan setiap hari. Semua macam sayur mayur dapat ditan menggunakan hidroponik.

Bahkan, bibit impor seperti cabe juga mulai dikembangkan saat ini guna memenuhi permintaan pasar. Tanamam herbal dikembangkan melalui hidroponik. Harga jualnya dua kali lipat dibanding harga produksi pertanian biasa.

“Pangsa pasarnya habis diserap masyarakat pecinta makanan sehat, kami terus menambah jumlah tan masing-masing anggota,” jelas dia.

Tidak hanya itu, dengan cara tanam hidroponik produk yang dihasilkan lebih bersih dan sehat dikonsumsi, waktu tanam lebih cepat berkisar 30-45 hari, dan secara kuantitas cukup banyak.

“Media tanamnya saja yang berbeda, selain itu kayak penggunaan pupuk tetap dilakukan secara rutin,” ujarnya pria yang akrab dipanggil Dul Kambi itu.

Pihaknya rutin menggelar pertemuan setiap bulannya. Sebagai bentuk menyampaikan informasi seputar hidropolik.

Komunitas Hidropolik juga aktif memberikan edukasi ke sekolah dan kelompok masyarakat.”Dengan hidropolik kita bisa mandiri dan menghasilkan produk pertanian sehat,” paparnya.-