MALANGVOICE – Kurang lebih ada 17 anak-anak yang dipulangkan ke Kabupaten Malang bersama eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) pada Senin (28/1) lalu. Banyak dari mereka yang masih dalam usia sekolah.
Anggota Komisi B, Hadi Musthofa, menegaskan, pendidikan formal maupun informal sangat penting bagi mereka. Karena itu, dinas pendidikan harus segera mendata usia mereka sehingga bisa difikirkan langkah pendidikan lebih lanjut.
“Kami dari DPR belum ke sana, karena jangan ramai-ramai dulu. Kasihan masih anak-anak kalau jadi pusat perhatian yang tidak jelas begini kasihan,” kata Hadi saat ditanya rencana turun ke lapangan.
Saat ini, lanjutnya, yang paling penting memang membiarkan korban Gafatar ini beradabtasi terlebih dahulu. Ditambahkan, mereka semua merupakan korban ketidaktahuan, sehingga jangan disebut eks Gafatar.
Karena itu, sebagaimana pesan Pj Bupati Hadi Prasetyo saat pemulangan lalu, sambung Hadi, agar semua SKPD memperhatikan hak-hak mereka, termasuk dinas pendidikan.
“Kami harapkan bisa secepatnya didata supaya adik-adik korban ini bisa sekolah lagi. Kalau dari data sementara, mereka rata-rata usia sekolah Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar,” imbuhnya.