KNPI Kota Malang Gelar Gerak Jalan Susuri Monumen Pejuang

Dari kiri) M. Nur Hasan Rois dari Es Teh Anget Yusda Asmorokandi sekaligus Koordinator Acara KNPI Kota Malang, Arief Kurniawan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Malang, IARMI Kota Malang, Sudigdo Hidayat, dan Kwarcab Kota Malang Mukhamad Hermanto. (Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia Kota Malang gelar gerak jalan bertajuk Malang Kota Pejuang, Sabtu (8/12). Kegiatan yang melibatkan sekitar 700 peserta ini mengusung misi edukasi sejarah pejuang di Bumi Arema.

Koordinator Acara sekaligus DPD KNPI Kota Malang M. Nur Hasan Rois menjelaskan, gelaran yang berangkat dari Bumi Perkemahan Wonokoyo bakal finish di Stadion Gajayana. Acara mulai pukul 07.00 WIB – 19.00 WIB.

Peserta diestimasikan menempuh jarak total 20 kilometer. Selama perjalanan, peserta bakal melalui rute terdapat monumen- monumen penting. Seperti Monumen Hamid Rusdi, Monumen Letda KH. Malik, Monumen Ki Ageng Gribig, Monumen Sumur Maut, Monumen Panglima Sudirman, Monumen Juang, Monumen Tugu, Monumen Chairil Anwar, Monumen KNIP, Monumen dan Gedung TGP, lalu Monumen Masjid Al Mukaromah. Tujuan utama adalah memberi pengetahuan akan sejarah pejuang.

“Esensi Malang Kota Pejuang.
Malang itu luar biasa energi kepahlawanan,” kata Hasan dalam konferensi pers di Gedung KNPI Kota Malang, Jumat (7/12).

Gerak jalan ini, menurutnya, dalam serangkaian acara guna mendorong Kota Malang jadi Kota Pejuang.

“Akan ada sarasehan mengulas pejuang yang juga menghadirkan keluarga pejuang,” pungkasnya.

Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Malang Arief Kurniawan menambahkan, peserta gerak jalan dibagi dalam dua kategori, yakni individu dan beregu.
Kategori individu dinilai berdasarkan keunikan dan kreativitas. Sedangkan beregu, dinilai mulai keunikan kostum, kreativitas yel- yel dan kuantitas peserta.

“Ada tim penilaian di setiap pos yang telah ditentukan panitia,” jelasnya.

Kwarcab Kota Malang Mukhamad Hermanto menambahkan, agenda gerak jalan jadi ajang memasyarakatkan keberadaan monumen perjuangan. Sehingga dapat mengenalkan kembali tokoh pejuang Bumi Arema.

“Ya agar tidak lupa. Harapannya ini jadi embrio mencetuskan Malang sebagai Kota Pejuang. Pengenalan kembali kepada masyarakat umum akan sejarah,” pungkasnya. (Der/Ulm)