Kluster Mergosono Diklaim Akibat Belum Ada Skema Kampung Tangguh

Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko menghadiri peningkatan kapasitas ASN Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata di Kota Batu, Jumat (7/2). (Humas Pemkot Malang)
Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko menghadiri peningkatan kapasitas ASN Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata di Kota Batu, Jumat (7/2). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Peningkatan kasus konfirmasi positif di Kelurahan Mergosono terjadi akibat belum ada skema Kampung Tangguh. Merespon itu, Satgas COVID-19 Pemkot Malang bakal membentuk dan menguatkan skema tersebut.

Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, muncul kluster keluarga merupakan dampak belum kuatnya penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Terlebih dalam bentuk skema Kampung Tangguh yang belakang ini jadi program prioritas Satgas COVID-19 Pemprov Jatim.

“Itu kita kuatkan, bagaimana Kampung Tangguh merata di wilayah Kota Malang, karena faktanya, bahwa klaster yang kemarin terjadi di Mergosono, dan lainnya itu belum terbentuk Kampung Tangguh,” beber pria yang akrab disapa Bung Edi di Kantor Bakorwil III Malang, Sabtu (20/6).

Bung Edi melanjutkan, program tersebut akan diperkuat sampai ke level RT. Selain itu, pihaknya akan terus mendisiplinkan warga dengan cara melakukan operasi gabungan melibatkan TNI dan Polri.

“Langkah untuk mendisiplinkan warga akan terus dilakukan dengan gerakan satgas gabungan, untuk operasi di lapangan dan langsung rapid test,” tegasnya.(der)