MALANGVOICE- Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Madyopuro, Ali Wafa menanggapi tuduhan pembuangan limbah MCK di jalan serta permasalahan matinya aliran PDAM.
Menanggapi itu, Ali Wafa membantah tidak ada aktivitas pembuangan limbah toilet MCK ke saluran irigasi hingga membuat genangan tinja saat hujan. Hal itu dipertegas dari pengelola MCK Madyopuro yang memberikan klarifikasi bahwa informasi tersebut tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.
Surat Izin Pengelolaan Limbah Cair Habis, RS UB Diminta Berhenti Beroperasi
Menurut pengelola, tidak ditemukan adanya tinja yang menggenang di jalan meskipun saat hujan deras. Air yang terlihat mengalir ke saluran irigasi bukanlah tinja, melainkan air hasil penyedotan. Pengelola rutin memanggil truk penyedot tinja setiap dua bulan sekali untuk menjaga kebersihan dan fungsi fasilitas.
Terkait laporan wastafel yang disebut mati selama lima bulan, pengelola menjelaskan bahwa kenyataannya wastafel hanya dimatikan selama satu bulan. Hal ini dilakukan karena adanya lonjakan penggunaan air yang tidak wajar. Untuk mengidentifikasi penyebabnya, pengelola mematikan aliran air sementara dan melakukan pemeriksaan. Setelah ditemukan adanya kebocoran, perbaikan segera dilakukan dan aliran air kembali normal.
Sebagai solusi jangka panjang, pengelola MCK juga telah mencapai kesepakatan untuk membangun septic tank baru. Seluruh biaya pembangunan akan ditanggung oleh pihak pengelola demi meningkatkan kenyamanan dan kebersihan fasilitas umum.
Ali Wafa menyampaikan pihaknya mendukung penuh upaya perbaikan dan pembangunan fasilitas MCK.
“Kami juga menegaskan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan pasar dan mengajak seluruh pedagang serta warga sekitar untuk tetap saling menghormati dan menjaga komunikasi yang baik,” katanya.(der)