Kisah Tiga Anak Jalani Isoman Tanpa Orang Tua di Buring

(kiri) SA bersama dengan adiknya MA berada di depan pintu rumah, (MG2).

MALANGVOICE – Tiga anak yang terpapar Covid-19 harus menjalani Isolasi Mandiri (Isoman) di rumahnya yang berada di RT05/RW03, Perumahan Puskopad, Buring, Kedungkandang, Kota Malang. Lebih miris lagi, mereka berjuang sembuh tanpa kedua orang tuanya.

Hal itu dikarenakan Ibunya berinisial IKW (50) meninggal dunia dan ayahnya SB (52) sedang menjalani perawatan di RSUD Kota Malang hingga saat ini.

Menurut keterangan ketua RT 05 Pudjo, kejadian awal bermula pada Sabtu (3/7) SB merasakan gejala Covid-19 kemudian inisiatif untuk melakukan tes swab hasilnya positif.

Lalu, pada Senin (5/7) pihak Fasyankes setempat melakukan tracing pada SB, IKW dan tiga anaknya berinisial SA, KH dan MA.

“Hasilnya 5 orang ini dinyatakan positif Covid-19. Untuk SA ini sulung dan merupakan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus),” ujarnya Senin (19/7).

Selama beberapa hari mereka telah menjalani Isoman. Namun, kondisi SB memburuk karena memiliki komorbid penyakit jantung dan pada Rabu (7/7) dilarikan ke RSUD Kota Malang untuk menjalani perawatan.

“Kondisi IKW juga ikut memburuk sejak Senin (5/7) dan mendapatkan penanganan dari puskesmas seperti oksigen, infus dan sebagainya. Karena mau dipindahkan ke RS kesulitan karena saat itu overload,” tuturnya.

Tepatnya pada Ahad (11/7) sang ibu mendapatkan kamar di RSUD Kota Malang. Namun, tujuh hari setelah dirawat IKW menghembuskan napas terakhirnya.

Mengetahui kejadian tersebut warga setempat bergotong-royong untuk membantu ketiga anak ini menjalani isoman.

“Mereka (tiga anak) pintar bisa masak nasi sendiri dan Kami warga bergantian membantu, memberikan lauk dan sayuran untuk pagi, siang dan sore. Ada juga saudaranya datang memberikan support dan makanan juga tentunya,” kata dia.

Melalui pantauan Malangvoice.com warga sekitar juga selalu mensupport dan memberikan semangat pada ketiga anak itu. Meski hanya sebatas bergurau dari balik pagar rumah.

“Sebenarnya kita juga mau bantu lebih. Tapi bagaimana lagi kondisi sedang Isoman kita harus mematuhi protokol kesehatan. Saat ini Isoman sudah berjalan 14 hari. Kami terus menjaga agar psikologi anak-anak ini tidak terganggu dan bisa menjalani Isoman dengan baik,” tandasnya.(der)