Khofifah Tinjau Lokasi Terdampak Gempa, Ingatkan Bupati Malang Posko Pengungsian yang Tepat

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa (kanan, berjilbab) saat berkoordinasi dengan Kepala BNPB Pusat, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo. (Toski D).

MALANGVOICE – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berpesan kepada Bupati Malang, H.M Sanusi untuk segera menbentuk posko pengungsian kepada korban yang terdampak gempa.

Permintaan itu disampaikan Khofifah saat meninjau beberapa lokasi terdampak gempa bermagnitudo 6,7 di Kabupaten Malang, Minggu (11/4).

“Tadi malam saya sudah tanyakan ke Pak Bupati, soal tempat poskonya ada di mana saja. Karena posko ini sangat penting untuk menjadi sentral komunikasi seluruh lini,” ucapnya.

Kata Khofifah, pemilihan tempat pengungsian untuk korban gempa berbeda dengan korban bencana alam lain seperti banjir. Tempat pengungsi korban gempa ini, poskonya harus memiliki akses pintu keluar untuk mengamankan diri dari reruntuhan bangunan jikalau ada gempa susulan.

“Dari pengalaman saya saat mengunjungi lokasi pengungsian akibat gempa, ada trauma secara psikologi para korbannya. Untuk itu dia butuhkan ruang yang relatif longgar untuk korban jika kemungkinan adanya gempa susulan, sehingga para pengungsi tidak berdesakan di satu titik pintu keluar, itu kriterianya,” jelasnya.

Pemilihan balai desa sebagai posko pengungsian, menurutnya, merupakan salah satu rekomendasi yang tepat, karena jika ada gempa susulan proses evakuasi juga mudah.

“Ini (Pemanfaatan Balai Desa) opsi paling tepat, jika ada gempa susulan dapat dengan cepat menyelamatkan diri. Proses evakuasi menjadi prioritas di saat tanggap darurat bencana,” tegasnya.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama jajarannya melakukan kunjungan ke beberapa titik yang mengalami rusak kategori sedang dan berat.

Untuk kunjungan yang pertama Khofifah menuju MAN 2 Malang yang berlokasi di Turen. Di MAN 2 itu, Khofifah melihat langsung gedung lantai 2 MAN 2 Malang yang atapnya rusak dan roboh.(end)