Ketua IPSI Kota Batu Sesalkan Pembaiatan UKM Pagar Nusa UIN Malang Timbulkan Korban

Ketua IPSI Kota Batu, Muladi. (Aan)

MALANGVOICE – Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Batu, Muladi, sesalkan kegiatan pembaiatan anggota baru yang diselenggarakan UKM Pagar Nusa Universitas Islam Negeri (UIN) Malik Ibrahim Malang. Pembaiatan itu memakan dua korban yang meninggal dunia pada hari Sabtu (09/03) di Coban Rais, Junrejo, Kota Batu.

Ia mengatakan UKM Pagar Nusa UIN tak memberi kabar pada IPSI sehingga kejadian itu tak bisa ditindaklanjuti. Bahkan, UKM Pagar Nusa UIN tak memberi kabar kepada siapapun terkait kegiatan yang mereka selenggarakan.

Baru ketika ada dua mahasiswa yang meninggal dunia seluruh pihak mengetahui kegiatan tersebut. Dua korban itu adalah Moh Faishal Lathiful Fahri, mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah UIN asal Lamongan. Miftah Rizki Pratama, mahasiswa Tadris Matematika asal Bandung.

“Berdasarkan informasi yang saya terima mereka tidak menggunakan pakaian kebesaran perguruan pencaksilatnya. Namun malah mengenakan pakaian pramuka,” ungkapnya, Selasa (09/03).

Baca Juga: PCNU Pagar Nusa Kota Malang dan Batu Tak Tahu Kegiatan yang Menewaskan Dua Mahasiswa UIN

Tidak adanya pemberitahuan kepada IPSI Kota Batu, maka bukan ranah pihaknya untuk melakukan tindakan ataupun teguran kepada siapapun. Ia mengatakan pihaknya akan lebih berhati-hati.

“Dalam rangka ada sesuatu kejadian yang tidak diinginkan mengatasnamakan pencak silat. Lah ini kita harus berhati-hati lagi. Karena yang namanya pencak silat yang kami urusi hanya keorganisasian kita yang masuk dalam tanggung jawab kami,” jelasnya.

Kata dia, sebenarnya dalam rekrutmen pembayatan seperti ini di dalam IPSI tidak ada kontak-kontak fisik yang dilakukan. Perekrutan anggota jika sudah sesuai dengan yang ditetapkan dalam ADART IPSI maka sudah bisa.

“Ketentuan yang tertera dalam ADART itu salah satunya adalah warga indonesia yang baik dan tidak cacat hukum. Karena organisasi bela diri yang ingin masuk ke dalam IPSI tidak boleh cacat hukum kemudian juga yang tidak dilarang oleh IPSI jatim,” imbuhnya.

Ia menerangkan, sebenarnya kalau dalam konsep IPSI sendiri secara garis besarnya adalah membina dan membentuk atlet untuk berprestasi. Bukan untuk berkelahi unjuk ketangkasan.

“Sehingga di dalam kegiatan IPSI juga tidak ada kegiatan fisik yang sangat keras. Karena memang tujuannya untuk mencetak prestasi,” lanjutnya.

Ia menaruh hormat pada Pagar Nusa yang merupakan salah satu pendiri IPSI. Ia menjelaskan Pagar Nusa merupakan salah satu perguruan pencak silat yang memiliki nilai historis.

Berkaca pada kejadian ini ia menghimbau kepada anggota IPSI Kota Batu untuk saling menjaga koordinasi. Koordinasi itu ditujukan agar tidak ada kejadian tak senonoh yang mengatasnamakan pencak silat.(der)