Ketua DPRD Kabupaten Malang: Saatnya Dispora dan KONI Duduk Bareng Dukung Prestasi Atlet

Para atlet gulat saat berlatih (Ilustrasi/Mvoice).

MALANGVOICE – Ketua DPRD Kabupaten Malang, Darmadi, ikut angkat bicara tentang minimnya anggaran pembinaan atlet dan pelatih di Kabupaten Malang.

Darmadi seakan ‘tidak terima’ dengan KONI Kabupaten Malang yang memiliki 53 Cabang Olahraga (Cabor) pada tahun 2021 ini mendapat anggaran dari Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) hanya Rp1,9 miliar.

Meski demikian DPRD Kabupaten Malang siap mendukung atlet-atlet Kabupaten Malang untuk bisa meningkatkan prestasinya.

Salah satu bentuk dukungan tersebut, dengan menyarankan agar pihak-pihak yang berperan langsung dalam pembinaan dan penjaringan atlet bisa menyelaraskan rencana dan tujuannya.

“Kami berharap Dispora dan KONI ini bisa duduk bareng untuk merencanakan kegiatan yang akan dilakukan. Selama itu tidak ada permintaan pengajuan, ya kita tidak bisa,” kata Darmadi.

Artinya, lanjutnya, kami sebagai anggota dewan akan menyetujui pengajuan sesuai dengan kemampuan anggaran.

“Sebelum ke kami (DPRD,Red) mereka (Dispora dan KONI harus clear dulu, baru ke kami,” ucap Darmadi saat ditemui di Gedung DPRD Kabupaten Malang, Jalan Panji, Kecamatan Kepanjen, Senin (25/10).

Untuk itu, lanjut Darmadi, dia berharap Dispora dan KONI bisa memanfaatkan sisa waktu yang ada di tahun 2021 ini untuk merencanakan kegiatan dengan kebutuhan anggarannya, sebelum diajukan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.

“Ini mumpung belum ada pembahasan Rancangan APBD 2022, sehingga bisa dibahas oleh Dispora dan KONI. Setelah itu diajukan ke Pemda, baru ke kami,” jelasnya.

Darmadi menyarankan kepada Dispora dan KONI agar bisa mengidentifikasi setiap cabang olahraga (cabor). Bukan hanya dari kebutuhan, melainkan kegiatan dan juga target-target yang ditentukan setiap cabor.

Termasuk di dalamnya, untuk bisa lebih mematangkan persiapan semua cabor dalam ajang atau event olahraga yang akan digelar, baik berskala nasional, maupun internasional.

“Jadi kalau kami melihat agar bukan prestasi saja yang ditampilkan, namun juga harus tahu bahwa sebuah prestasi olahraga juga ada pembinaan,” pungkasnya.(end)