Kentjingandjing Visualisasikan Realita Sosial Kekinian di Semeru Art Gallery

Suasana Pameran.

MALANGVOICE – Komunitas seni Kentjingandjing beberapa kali mengadakan pameran di berbagai kota. Kali ini bertajuk ‘Unreasonableness’, di Semeru Art Gallery, berlangsung mulai malam ini (21/11) hingga Rabu (24/11).

‘Unreasonableness’ Artproject merupakan sebuah proyek seni rupa yang diikuti 7 seniman, terdiri dari Novantri, Bobby Nugroho, Purnomo Sigit, Pandu Wijaya, Arif Junaidi, dan Agus Salim. Proyek ini didukung Semeru Art Gallery dan LPPM Universitas Ma Chung.

Seniman Kentjingandjing (dari kiri) Aditya, Novantri, Didit Prast, Agus Salim, Sigit Purnomo, Pandu Wijaya
Seniman Kentjingandjing (dari kiri) Aditya, Novantri, Didit Prast, Agus Salim, Sigit Purnomo, Pandu Wijaya

Aditya Keceng, kurator pameran, menjelaskan, proyek ini mencoba melakukan penekanan terhadap penciptaan seni rupa yang berorientasi pada proses, dan juga menebalkan fungsi sosial seni dengan menjadikan fenomena sosial sebagai latar belakang penciptaan.

Dari fakta sosial itu, perupa mulai memunculkan masalah atau kegelisahan kreatif dan mewujudkannya dalam karya seni. Pada proses pengkaryaannya, pendekatan empiris terlihat cukup dominan yang mencerminkan kondisi masyarakat sosial.

Contoh Karya milik Pandu Wijaya
Contoh Karya milik Pandu Wijaya

Pada Karya Pandu misalnya, berikut terlihat gambar foto perumahan yang terlihat padat, lalu pada gambar selanjutnya ada kotak putih muncul di tengah gambar dan selanjutnya kotak putih tersebut melebar menutupi semua foto, yang terlihat hanyalah sesosok manusia kecil ditengah-tengah kanvas kosong tersebut. Karya ini menyindir realita sosial.

“Saat ini ideologi pembangunan bertabrakan dengan kepentingan pribadi. Itulah pesan yang disampaikan dari karya ini ” jelas Aditya.

Dari karya-karya itu, masyarakat diharapkan tergugah menghadapi realita sosial. Selain itu, para seniman komunitas Kentjingandjing berpesan pada seniman-seniman muda lainnya agar terus bereksplorasi, dan peka dengan keadaan.