Kena Orderan Fiktif Mengatasnamakan Pejabat Pemkot Batu, Pengusaha Catering Gigit Jari

MALANGVOICE– Beberapa pengusaha katering di Kota Batu dibuat gigit jari oleh pihak tak bertanggung jawab. Pasalnya mereka terjebak orderan katering fiktif yang mengatasnamakan Pemkot Batu. Imbasnya, korban mengalami kerugian berkisar jutaan rupiah.

Salah satu korban penipuan ialah Mardiansyah. Pemilik Mardian Catering itu mendapat orderan sebanyak 85 pax nasi kotak serta souvenir senilai Rp24 juta. Pihak pemesan bernama Fajar Afrian yang mengatasnamakan sebagai staf Diskominfo Kota Batu.

Semula, Mardiansyah meyakini pesanan itu betul-betul dari Diskominfo. Lantaran pihak pemesan menunjukkan surat yang disertai kop Diskominfo Batu. Selain itu, pihak pemesan sempat melakukan video call dengannya. Sehingga tak ada keraguan dibenaknya.

Destinasi Wisata Baru Rindang Glamping Masuk Objek Wisata ke-97 di Kota Batu

“Olahan masakan sudah semua, tinggal packing saja. Kerugian hampir Rp4 juta, kalau sama souvenir bisa tembus Rp24 juta. Setahu saya ada tiga pengusaha catering yang kena,” ungkap dia.

Mardiansyah menyadari terkena penipuan setelah mengkonfirmasi ke pihak Diskominfo sebelum mengantarkan pesanan. Ternyata tidak ada satupun pemesanan yang dilakukan oleh instansi pemerintah itu. Atas peristiwa ini, ia berharap pelakunya dapat segera dilacak.

“Agar orderan katering fiktif ini tak menimpa para pengusaha ketering lain di Kota Batu. Sudah ada tiga pengusaha yang kena,” lanjut dia.

Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Batu, Onny Ardianto menyampaikan, sejak beberapa hari lalu, pihaknya dan sejumlah staf Diskominfo menerima klarifikasi langsung dari sejumlah pengusaha ketering di Kota Batu, tentang kasus yang sama.

“Kami menerima klarifikasi apakah benar melakukan pemesanan tersebut, pemesanan mengaku sebagai staf Kominfo. Di Kominfo sendiri tidak ada nama staf tersebut,” ungkapnya.

Dengan adanya peristiwa tersebut, dia menghimbau kepada seluruh penyedia jasa, bukan hanya ketering, sebelum melakukan transaksi barang, alangkah lebih baiknya melakukan klarifikasi terlebih dahulu ke dinas terkait.

“Sekarang ini pemesanan sudah melalui e-katalog, semua pemesanan diawali dari aplikasi tersebut yang sudah menjadi sistem LPSE. Tidak bisa melalui WA maupun komunikasi secara langsung,” terangnya.

Lebih lanjut, Onny juga mengungkapkan, modus seperti ini banyak terjadi belakangan ini. Ada juga pelaku yang mengaku-ngaku dari pihak sekolah, pesan ketering untuk makan siang gratis.

“Kebetulan sekarang mengatasnamakan Diskominfo. Karena itu, kami akan lakukan sosialisasi masif, agar peristiwa ini tak terulang. Kami juga menghimbau masyarakat dan pelaku usaha agar lebih berhati-hati ketika melakukan transaksi,” pungkasnya.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait