MALANGVOICE – Sistem pertanian di Fukushima Jepang sudah sangat maju dan canggih. Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko berencana untuk mengadopsi sistem pertanian tersebut.
Dewanti mengakui, mengembangkan pertanian di Kota Batu menjadi tantangan tersendiri untuk pemkot.
“Pertanian dan perdagangan itu jantungnya perekonomian masyarakat. Tidak menutup kemungkinan kami bisa menerapkan sistem seperti Jepang,” katanya.
Dewanti terdorong lantaran pernah melihat langsung lahan pertanian di Fukushima sangat rapi. Produk dan olahan pertanian juga dikemas sangat bagus. Mulai dari proses tanam hingga panen, petani difasilitasi dengan teknologi canggih. Hasil pertanian tepat waktu, juga kualitasnya tidak diragukan lagi.
Sayangnya, di Kota Batu tidak demikian. Selain fasilitas teknologi juga belum semuktahir di Jepang. Dewanti cukup menyayangkan harga hasil pertanian yang anjlok tiap panen raya tiba.
“Untuk itu, pemerintah melalui Diskoperindag dan BUMD juga ikut berpartisipasi dalam prosesnya. Misalnya, setelah pasca panen. Baik apel, sayuran dan bunga semuanya dikelola oleh Diskoperindag dan BUMD,” kata Dewanti.
Untuk Diskoperindag, lanjut Dewanti, bertugas sebagai perantara, pengawas dan pembina. Sedangkan untuk BUMD, untuk Kota Batu memiliki Batu Wisata Resourch (BWR) yang melakukan penyortiran hingga mengemas sayuran dengan baik.
Melalui kerja sama jangka panjang itu, Dewanti berharap hasil pertanian kedepannya tak hanya mencukupi masyarakat Kota Batu, tapi juga mengekspor ke Jepang. Jika berhasil tentunya akan menjadi contoh bagi pertanian di Indonesia.(Der/Ak)
