MALANGVOICE – Dengan tewasnya M Taufiq dan Muhamad Fafild Hasbullah, menambah jumah korban di tempat wisata alam Coban Tundo Telu, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Saat itu sudah 4 orang tewas di kawasan itu.
Sebelum dua korban yang ditemukan pagi tadi, pada Rabu, 27 Januari 2016 lalu, dua korban lain atas nama Ahmad Munyibin (20), dan Nur Mahfud (20), juga mengalami nasib yang sama, tenggelam di kedalaman 7 meter.
Ahmad Munbiyin dan Nur Mahfud adalah warga Kebalen, Kedung Kandang, Kota Malang, mereka terpeleset dan jatuh di kolam saat ber-selfie.
Kepala Urusan Humas KPH Perhutani Malang, Sugeng Siswanto, mengatakan, kawasan Coban Tundo memang sangat curam, di bagian Tundo Satu dan Dua tidak bisa dibuat renang, hanya untuk wisata.
“Biasanya memang di Tundo Telu itu yang untuk renang,” katanya pada wartawan, saat ditemui di kamar mayat RS Saiful Anwar, beberapa menit lalu.
Selain itu, pusaran air dalam akibat air terjun yang berada di tengah kolam sedalam tujuh meter lebih, sangat berbahaya karena bisa menarik manusia masuk ke dalam air.
Apalagi, saat beberapa bulan ini cuaca sangat ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang. “Dulu sempat ditutup, tapi akhirnya dibuka lagi,” lanjutnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, M Taufiq, (24), asal Jember dan Muhamad Fafild Hasbullah, (24) asal Tulungagung, mahasiswa yang menempuh pendidikan Program Profesi Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, ditemukan tewas di dasar kolam Coban Tundo Telu.
Dua korban diperkirakan terpeleset saat berkunjung ke sana pada Rabu kemarin siang. Jasadnya baru ditemukan Kamis pagi ini dan langsung dibawa ke kamar mayat RS Saiful Anwar.