MALANGVOICE – Kantor Kepala Detasemen B Satuan Brigade Mobil (Satbrimob) Pelopor Polda Jatim, AKBP Sunadi SIK pagi ini disesaki oleh ratusan siswa dari SMKN 6 Malang.
Ternyata, para siswa ini tengah mengikuti program Reorientasi SMKN 6 Malang. Salah satu programnya adalah keliling ke setiap sudut markas komando (mako) Brimob, Ampeldento, Pakis, Kabupaten Malang.
Kepada para siswa, Sunadi berpesan agar menggunakan segala kemampuan yang dimiliki untuk peningkatan diri.
“Gunakan keahlian kalian. Kalian kesukaan dan hobinya apa, itu yang diasah. Kita harus bisa mengenali dan mencintai diri sendiri,” kata Sunadi, Rabu (4/1).
Sunadi mencontohkan Starbuck, kedai kopi terkenal asal Amerika Serikat. Mereka percaya diri mendirikan kedai kopi walaupun tidak memiliki tanamannya.
“Di Amerika Serikat tidak ada tanaman kopi. Padahal di Malang juga ada tanaman kopi di Dampit. Tapi kenapa tidak terkenal? Karena kita tidak mengenalkan diri,” kata dia.
Dia juga berpesan jangan malu jika berasal dari Desa. Percaya saja bahwa cita-cita juga dapat tercapai asalkan mau berusaha.
Laki-laki yang beberapa tulisannya dimuat di media massa internasional ini mencontohkan dirinya sendiri.
Berasal dari Jepara, dengan kultur masyarakat waktu itu yang jarang mengenyam pendidikan hingga bangku SMA.
“Tapi saya tidak mau seperti itu. Cita-cita harus diraih. Empat kali tes Akpol saya baru bisa menjadi polisi,” kata dia.
Kegiatan ini menurut Sunadi juga bisa menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan nasionalisme. Masa perjuangan, Polri juga berjuang merebut kemerdekaan.
“Kegiatan ini juga menanamkan bahwa Indonesia itu berbeda tapi tetap satu, langkah kami juga untuk menangkal radikalisme sejak dini. Tadi para siswa juga diberi pengetahuan menganai sejarah Brimob,” kata dia.
Sementara itu, Humas SMKN 6 Malang, Sulaiman Sulang SS menjelaskan, reorientasi di Mako Brimob sudah empat tahun mereka gelar.
Setiap semester antara 400 hingga 500 siswa kembali ditempa kedisiplinannya di sini.
Kali ini, lanjut dia, ada sekitar 400 siswa yang ikut kegiatan reorientasi hingga besok.
Kegiatannya mulai pengenalan sejarah, baris berbaris hingga pengenalan alat setiap unit yang dimiliki Brimob.
“Pulang praktik lapangan selama enam bulan kami perhatikan para siswa menjadi kurang disiplin. Ada yang rambutnya dicat merah. Maka dari itu kegiatan ini kami laksanakan usai praktik lapangan agar siswa kembali disiplin,” tegas dia.