Jelang Nataru, Pemkot Malang Pastikan Kesehatan Pengemudi Bus

Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan kepada pengemudi bus, (Ist).

MALANGVOICE – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), sejumlah pengemudi bus di terminal Arjosari, Kota Malang mengikuti pemeriksaan kesehatan.

Pemeriksaan kali ini dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Bersama Badan Narkotika (BNN) Kota Malang dan Polresta Malang Kota.

Dalam pelaksanaan pemeriksaan kesehatan itu ditargetkan kepada sekitar 120 Pengemudi Bus yang terbagi dalam pengemudi bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).

Penanggung Jawab Program Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Dinkes Kota Malang, Lilik Suharti mengatakan, untuk pemeriksaan kesehatan kali ini dilakukan dalam dua sesi, yaitu pagi hari dan siang hari.

“Kegiatan pemeriksaan kesehatan ini merupakan agenda rutin yang sering dilakukan menjelang Nataru,” ujarnya, Senin (13/12).

Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan meliputi, pengecekan tekanan darah, gula darah, tes buta warna, hingga tes urine Narkoba.

“Sebagian pengemudi hasil pemeriksaan kesehatannya baik, tapi ada juga yang terindikasi memiliki gula darah dan tekanan darah tinggi (Hipertensi),” ucap Lilik.

Sedangkan untuk pemeriksaan tes urin Narkoba pada sejumlah pengemudi bus, menunjukkan hasil negatif.

Pemeriksaan kesehatan kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana untuk pemeriksaaan kadar alkohol dalam tubuh tidak dilakukan karena dikhawatirkan berpotensi menyebabkan penularan Covid-19.

Sementara itu, Kanit Kamsel Satlantas Polresta Malang Kota, Iptu M. Sochib, menyampaikan, pemeriksaan kesehatan kali ini dilakukan untuk mewujudkan keselamatan dan keamanan saat berlalu lintas menjelang Nataru.

“Agar para sopir bus, lebih siap dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga, mereka dapat mengantarkan penumpangnya dengan selamat sampai tujuan,” jelasnya.

Kegiatan tersebut disambut baik para pengemudi bus, hal itu dibenarkan salah satunya pengemudi bus dari PO Kalisari, Muhammad Zainul.

Ia berharap kegiatan pemeriksaan kesehatan semacam ini bisa dilakukan secara rutin. Sehingga penumpang bus bisa lebih nyaman setelah mengetahui pengemudi bus dalam keadaan sehat.

“Saya berharap pemeriksaan ini bisa dilakukan rutin, kalau bisa dua bulan sekali,” tandasnya.(der)