Jelang Konser Amal untuk Palestina di Malang, Donasi Terkumpul Rp 1,2 Miliar

Sekjen KNRP Pusat H. Suhartono mengalungkan syal Palestina kepada Ketua PWI Malang Ariful Huda, Sabtu (2/3). (Aziz Ramadani/ MVoice)

MALANGVOICE – Detik-detik jelang puncak konser amal untuk Palestina, menuai hasil positif, Sabtu (2/3). Betapa tidak, total donasi sementara yang terkumpul dari gerakan kemanusiaan ini mencapai Rp 1,2 miliar.

Tiket konser amal yang bakal dimeriahkan oleh Wali Band, Klantink, hingga Ikmal Suara Persaudaraan ini bahkan telah terjual 3.700 lembar dari target diperkirakan mencapai 5.000 lebih.

“Tiket masih belum terhitung yang on the spot,” kata Humas Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Jatim M. Syadid saat menggelar konferensi pers di gedung Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang.

Sekjen KNRP Pusat H. Suhartono menambahkan, konser ini merupakan agenda akhir dari safari yang digeber langsung Ulama Palestina Syekh Nashif Nashir. Total ada 100 lebih titik safari yang dilakukan di Indonesia. Khusus Jawa Timur saja telah memperoleh donasi mencapai Rp 1,2 miliar.

“Gerakan ini menjalankan dua misi sekaligus, yakni sosialisasi kepada masyarakat Indonesia bahwa Palestina masih dijajah. Serta memobilisasi dukungan dalam bentuk kontribusi nyata dengan membagikan rezeki (penggalangan donasi) dan akan didonasikan langsung kepada masyarakat Palestina,” kata Suhartono.

“Total ada 28 titik sosialisasi khususnya di Malang,” imbuhnya.

Bangsa Palestina, menurutnya, tidak hanya di Palestina. Ada pula mayoritas penduduknya mengungsi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Bantuan yang terkumpul selain disalurkan di daerah- daerah pengungsian, seperti Gaza, Tepi Barat, Al Quds. Pengisian di perbatasan Lebanon dan Suriah. Juga disalurkan ke pengungsi di negara lain.

“Target distribusi (penyaluran bantuan) saat Ramadan nanti,” sambung dia.

“Penyaluran tidak menurut kemauan kami. Tapi ikut kebutuhan rakyat Palestina, seperti kebutuhan listrik, air bersih, pendidikan, juga renovasi selter.
Kebutuhan paling urgen obat-obatan, alat klinik,” urainya.

Aksi ini diakuinya bukan akhir. Sebab cita – cita besar KNRP adalah agar tidak ada satupun warga Palestina jadi tawanan. Dikatakannya, hingga saat ini ada sekitar 5.000 orang yang menjadi tawanan. Akibat blokade militer Israel. Penyaluran bantuan yang dilakukan selama ini memanfaatkan dukungan NGO negara tetangga, seperti Turki dan Lebanon.

“UU Republik Indonesia bahkan sudah jelas menegaskan penghapusan penjajahan di dunia,” pungkasnya. (Der/Ulm)