MALANGVOICE— Inovasi terus bergulir di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Kelas I Malang. Kali ini, warga binaan berhasil mengoperasikan alat Nano Bubble Ozon Generator, teknologi canggih yang berfungsi untuk mengawetkan hasil panen kubis manis agar tetap segar dan tahan lama.
Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam penerapan teknologi tepat guna di bidang pertanian, sekaligus mendukung upaya pembinaan produktif bagi warga binaan. Dengan alat tersebut, hasil pertanian di SAE kini dapat memiliki kualitas lebih baik dan daya simpan yang lebih panjang.
Lapas Malang Siap Pamer Keunggulan SAE Ngajum ke Menteri Imipas
“Teknologi ini bekerja dengan memanfaatkan gelembung ozon berukuran nano yang mampu membunuh bakteri serta memperlambat proses pembusukan pada sayuran,” jelas salah satu petugas pembimbing. Melalui pelatihan dan praktik langsung, warga binaan tidak hanya belajar mengoperasikan alat, tetapi juga memahami pentingnya menjaga kualitas produk pascapanen agar memiliki nilai jual lebih tinggi.
Penerapan Nano Bubble Ozon Generator ini diharapkan mampu menekan potensi kerugian akibat hasil panen yang cepat rusak, sekaligus membuka wawasan baru tentang pertanian modern dan berkelanjutan di lingkungan Lapas.
Kepala Lapas Kelas I Malang, Teguh Pamuji, memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan inovatif ini.
“Kami ingin warga binaan tidak hanya mampu menanam dan memanen, tetapi juga memahami proses pengolahan dan pengawetan hasil pertanian agar memiliki nilai tambah,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bagian dari pembinaan progresif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Teguh juga berharap, ke depan program serupa dapat dikembangkan lebih luas melalui kerja sama dengan berbagai mitra dan lembaga pendidikan.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Lapas Kelas I Malang berkomitmen untuk terus mencetak warga binaan yang produktif, terampil, dan siap mandiri saat kembali ke masyarakat.(der)