MALANGVOICE– Pemkot Batu diganjar tiga penghargaan sekaligus pada kategori Top 15 Inovasi Daerah. Penghargaan tersebut diberikan saat ajang Inovasi dan Teknologi (Inotek) Award 2025. Apresiasi itu diberikan Badan Riset Daerah (Brida) Jatim bagi pelopor inovasi kemudahan layanan publik sekaligus mendorong terciptanya suatu terobosan yang solutif dan berkelanjutan.
Ketiga penghargaan pada kategori Top 15 Inovasi Daerah didapat melalui Siridakoba, suatu aplikasi untuk mendukung kegiatan Badan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Batu. Aplikasi ini merupakan bank data sebagai acuan dalam merumuskan arah pembangunan daerah yang disertai pula dengan kolaborasi bersama lembaga riset dan perguruan tinggi.
Berikutnya, aplikasi sistem pelayanan online Desa Pendem (Sipolopendem) yang diinisasi Pemdes Pendem turut berkontribusi menambah daftar panjang penghargaan yang diterima Pemkot Batu. Aplikasi tersebut dirancang guna mempercepat dan mempermudah akses pelayanan publik bagi warga desa. Serta sebagai sarana digital bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produknya secara lebih luas.
Tak berhenti di situ, Pemdes Giripurno juga turut mengikuti jejak Desa Pendem di ajang Inotek 2025. Desa yang berada di Kecamatan Bumiaji ini diganjar dengan predikat terinovatif pada bidang sosial budaya dan kependudukan. Hal tersebut didapat berkat hadirnya aplikasi Kiai Tani yang telah dikembangkan sejak 2023 lalu oleh Ketua Gapoktan Giripurno, Wijianto bersama rekannya, Andik Kurniawan. Aplikasi Kiai Tani ditujukan untuk meningkatkan produksi pangan lokal dengan memanfaatkan teknik ramah lingkungan dan kearifan lokal.
“Dedikasi dan kinerja bersama ini berperan penting dalam keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan kemajuan daerah,” ucap Wali Kota Batu, Nurochman.
Menurutnya, penghargaan atas terobosan inovasi memberi nilai tambah bagi Kota Batu. Bukan hanya bertumpu pada sektor wisata dan pertanian, tetapi juga tumbuh sebagai pusat inovasi dan teknologi berbasis karakter lokal. Dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi disebutnya sebagai peluang penting untuk memperkuat transformasi digital daerah.
Karena itu, dia menegaskan bahwa inovasi harus menjadi budaya kerja yang berkelanjutan. Pemerintah harus adaptif, terus bersinergi, dan memastikan inovasi menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat. Tentunya terobosan kreativitas di era digital menjadi suatu keharusan bagi pemerintah daerah.
Akses kemudahan layanan menjadi tulang punggung perbaikan pelayanan publik di era modern. Lahirnya inovasi digital juga bentuk implementasi prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik serta meningkatkan daya saing daerah menuju pemerataan pembangunan dan keadilan sosial.
“Alhamdulillah Kota Batu kembali meraih penghargaan Inotek. Ini bukti bahwa inovasi tumbuh di perangkat daerah. Inovasi bukan sekadar mengejar apresiasi, tetapi bagian dari profesi kita untuk menghadirkan perubahan,” pungkas Cak Nur, sapaan Nurochman.(der)