Inovasi Aplikasi ‘Melijo’, Petani Kontrol Penjualan Lebih Mudah

Tampilan Aplikasi Melinjo. (Istimewa)

MALANGVOICE – Berdasarkan data dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), diprediksi pada tahun 2030 jumlah penduduk di dunia meningkat sebanyak 8.5 milyar dan pada tahun 2050 meningkat sebanyak 9.7 milyar.

Kenaikan jumlah penduduk tersebut seharusnya membuat kebutuhan pangan nasional ikut meningkat drastis. Hal ini disinyalir karena para petani kesusahan mendistribusikan langsung hasil panennya kepada konsumen. Adanya peran serta tengkulak juga menjadikan fluktuasi harga pasar yang tidak jarang merugikan petani.

Melihat fenomena tersebut Laboran Team yang beranggotakan tiga mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) membuat sebuah aplikasi dengan proses bisnis yang berguna untuk memberikan solusi atas masalah pendapatan petani di Indonesia saat ini.

Mereka adalah dua mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi (Fia) yaitu Ekananda Putri N. A. dan Mohamad Faathir Al Hakim serta seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) I Made Resza Surya Adinata. Aplikasi Laboran team tersebut diberinama Melijo. Dengan aplikasi ini petani dapat menjual hasil panennya langsung kepada konsumen tanpa melalui tengkulak, sehingga harga produk dapat lebih terkontrol.

Resza mengatakan aplikasi Melijo terdiri atas dua jenis yaitu aplikasi bagi petani dan bagi pelanggan. Pada aplikasi bagi petani terdapat empat fitur yang disediakan meliputi fitur transaksi tani berfungsi untuk menanggapi proses pemesanan, dari pemberitahuan sistem Melijo.

Tim Laboran Filkom UB. (Istimewa)

“Fitur laba panen merupakan informasi riwayat hasil transaksi yang telah dilakukan, fitur sisa panen berfungsi memonitoring jumlah stok hasil panen yang masih tersedia dan fitur tani pedia yang memberikan informasi lengkap seputar dunia pertanian,” katanya.

Sementara itu, pada aplikasi bagi pelanggan juga disediakan empat fitur meliputi fitur memesan sayuran yang berfungsi untuk melakukan pemesanan sesuai komoditas sayuran, petani terdekat dan harga yang tercantum, fitur tracking pemesanan untuk memberikan informasi pada pelanggan tentang tahapan proses yang sedang berjalan mulai dari pemesanan hingga produk diterima, fitur paket promo yang memberikan pilihan bagi pelanggan untuk membeli produk sayuran secara paket dengan keuntungan harga yang lebih murah dan gratis ongkos kirim, dan fitur rating berguna untuk menjaga keberlanjutan berlangganan.

Laboran team telah memperkenalkan dan melakukan uji coba aplikasi serta proses bisnis Melijo ini pada kelompok tani yang ada di Malang dan beberapa restoran atau rumah makan di Malang sebagai pengguna.Hasilnya hingga kini telah ada 15 kelompok tani yang bergabung.

“Setiap kelompok tani menaungi 100 petani, sehingga bisa dikatakan sebanyak 1.500 petani telah bergabung dalam sistem Melijo. Sementara dari sisi pengguna telah terdapat beberapa restoran atau rumah makan yang telah bergabung antara lain Ayam Bawang Cak Per dan Ayam Nelongso,” tambahnya.

Faathir menyampaikan dirinya bersama tim berniat untuk terus mengembangkan aplikasi dan proses bisnis ini hingga dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat.

“Rencana ke depan kita tidak hanya mencakup wilayah Malang saja. Inginnya dikembangkan sampai cakupan luar kota misalkan Surabaya,” jelas Faathir.

Melijo juga berhasil membawa laboran team sebagai peraih Medali Emas (Juara I) dalam Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) pada sepuluh kategori Pengembangan Bisnis TIK, sebuah ajang kompetisi bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) paling bergengsi di tanah air.

Kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dalam perannya memajukan TIK dan pemanfaatannya di Indonesia. Berkat raihannya tersebut laboran team berhak membawa pulang medali emas dan dana pengembangan senilai lima juta rupiah.(Der/Yei)