Ini Penjelasan Plt Bupati Malang Soal Kunker ke Cina

Lawatan Plt Bupati Malang ke Cina

Plt Bupati Malang HM Sanusi. (Toski D)

MALANGVOICE – Lawatan Plt Bupati Malang HM Sanusi bersama beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang ke Shandong, Tiongkok, untuk memenuhi undangan dari Maize Research Institute Shandong Academy of Agricultural Scienses (MRI SAAS).

“Kami ke Provinsi Shandong, Tiongkok tersebut karena diundang oleh MRI SAAS guna meningkatkan kerja sama bidang pertanian dan peternakan,” ungkap Plt Bupati Malang HM Sanusi, Rabu (31/7).

Menurut Sanusi, lawatannya ke Tiongkok tersebut selain melakukan riset untuk pengembangan akan padi dan jagung jenis hibrida.

“Saya ke Tiongkok bersama lima Kepala OPD, yaitu Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP), Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang),” jelasnya.

Selain itu, lanjut Sanusi, pihaknya juga akan mengadopsi sistem pembudidayaan sapi yang telah dikembangkan di Kota Jinan, Ibukota Provinsi Shandong.

“Kami akan melakukan budidaya dengan menggandeng perusahaan dari Jinan agar sapi-sapi di Kabupaten Malang bisa mencapai kualitas yang baik dengan produktivitas yang juga tinggi. Karena, disana satu ekor sapi bisa menghasilkan susu murni hingga 42 liter/hari,” ulasnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol, M. Nur Fuad Fauzi menyampaikan, lawatan tersebut merupakan kunjungan balasan.

“Dulu pihak MRI SAAS pernah berkunjung ke Kabupaten Malang. Mereka melihat potensi pertanian dan peternakan di Kabupaten Malang sangat cocok untuk diterapkan sistem yang mereka miliki,” jelasnya.

Kedepannya, lanjut Fuad, Pemkab Malang akan menjalin kerja sama dengan pihak MRI SAAS. Harapannya supaya hasil pertanian dan peternakan hewan semakin meningkat.

“Jagung hibrida tersebut untuk lahan satu hektar bisa menghasilkan 12 ton. Berbeda dengan jagung lokal yang hanya hasilkan 6 ton per hektarnya,” tandasnya. (Der/Ulm)