IMD Terobosan Baru untuk Kesehatan Bayi

Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Meifta Eti Winandar, S,ST MM saat mempresentasikan pentingnya IMD bagi ibu menyusui. (Istimewa)
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Meifta Eti Winandar, S,ST MM saat mempresentasikan pentingnya IMD bagi ibu menyusui. (Istimewa)

MALANGVOICE – Pentingnya proses ibu menyusui menjadi perhatian saat ini. Pasalnya banyak ibu yang kurang memperhatikan hal tersebut untuk memenuhi asupan bayi.

Karena itu, Inisiasi Menyusui Dini (IMD) mulai digalakkan. Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Malang, Meifta Eti Winandar, S,ST MM mengatakan proses IMD dilakukan dengan cara menempatkan bayi di dada ibunya segera setelah sang bayi dilahirkan. Bayi ini kemudian akan secara alami mencari puting ibunya untuk menyesap ASI.

“Karena kan bau makanan saat di dalam kandungan (ketuban) dengan puting itu sama. Jadi bayi akan bergerak sendiri mencari puting. Dan bayi jangan dimandikan terlebih dahulu seharusnya, karena bisa menghilangkan bau itu,” jelas Meifta saat ditemui di kantor Dinas Kesehatan Kota Malang, Rabu (21/3).

Sekadar diketahui, bahwa manfaat IMD antara lain memberi kesempatan bayi untuk mendapatkan kolostrum (tetes ASI pertama ibu yang kaya nutrisi untuk mencegah penyakit), sebagai penunjang ASI eksklusif.

“Ini menunjukkan bahwa kulit bayi yang bersentuhan langsung dengan kulit ibunya segera setelah ia lahir ke dunia dapat membangun keintiman dengan sang ibu menjadi lebih dalam. Proses ini juga membantu membuat bayi tetap merasa hangat setelah keluar dari rahim dan masih banyak keuntungan yang didapatkan,” imbuhnya.

Selain itu, bayi juga menjadi lebih tenang dan relatif tidak terlalu sering menangis, mengurangi angka kematian bayi baru lahir, meningkatkan kesehatan, pertumbuhan, dan daya tahan tubuh bayi, terutama di usia 0 – 1 tahun.

“Meski mengandung banyak manfaat, namun belum banyak orang yang memahami pentingnya prosedur ini,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Miefta mengatakan untuk dapat menerapkan proses ini, penting bagi para calon ibu untuk memilih rumah sakit yang pro-ASI dan pro-IMD.

Namun ada beberapa prosedur seperti operasi caesar di luar rencana atau komplikasi lain saat persalinan sering membuat proses ini tidak dapat dijalankan. “Kalau kondisi memungkinkan ya gak apa-apa,” tandasnya.

Proses ini juga hanya akan berhasil jika sang ibu percaya diri dan didukung penuh oleh semua pihak.(Der/Aka)