Ilham Habibie: Inovasi di Indonesia Maju, Tapi Sayang Tak Bisa jadi Industri

Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional, Ilham Akbar Habibie saat memberikan orasi ilmiah di UM. (Lisdya)
Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional, Ilham Akbar Habibie saat memberikan orasi ilmiah di UM. (Lisdya)

MALANGVOICE – Di Indonesia, dalam mengembangkan inovasi, lingkungan pendidikan pun mulai memajukan ide-ide kreativitas dalam bentuk fisik atau dikenal dengan prototipe.

Namun, sayangnya prototipe tersebut tidak berbuah menjadi industri. Hal ini dikatakan oleh putra sulung Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie saat mengisi orasi imliah di UM, Kamis (17/10).

“Banyak ide-ide bagus yang dikeluarkan, tapi tidak semuanya menjadi prototipe. Karena jarang dari prototipe yang dikeluarkan itu berhasil menjadi industri,” ujarnya.

Pria yang juga merupakan Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional ini mencontohkan, di Indonesia banyak sekali tim yang mengikuti kompetisi internasional robotik. Namun sayangnya tidak ada satu pun industri robotik di Indonesia.

“Terus terang tidak semuanya, juga kebanyakan masih di ranah ide, tapi langkah dari prototipe menjadi industri itu betapa susahnya,” ungkapnya.

Dari sini lah permasalahan dan kekurangan bangsa Indonesia. “Bisa membuat prototipe dan dapat menunjukkan bahkan melampaui bangsa-bangsa lainnya, tapi tidak bisa membuat industri. Ini PR kita,” terangnya.

Untuk itu, ia berharap bagi pelajar maupun mahasiswa yang menjuarai ajang inovasi dapat mengimplementasikan. Terlebih prototipe tersebut dapat berkembang menjadi sebuah industri.

Diketahui, dari data Global Innovation Index (GII) 2019, Indonesia memiliki skor 29,8 atau peringkat ke-85 dari 129 negara di dunia. Sementara di regional ASEAN, indeks inovasi Indonesia berada di peringkat kedua terbawah. (Hmz/Ulm)