Hotel Non Bintang Kota Batu Diharapkan Miliki Daya Saing Berkualitas

MALANGVOICE – Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu selenggarakan pelatihan peningkatan SDM bagi 60 Hotel Non Bintang di Kota Batu. Hal ini dilakukan agar losmen, homestay, dan hotel non bintang di Kota Batu memiliki daya saing berkualitas.

Pelatihan itu dilakukan selama dua hari. Pada hari terakhir ditutup di Hotel Kartika Wijaya, Pesanggrahan, Batu, Kota Batu, Kamis (12/11). Penutupan pelatihan itu dilakukan Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko.

Beberapa sektor yang disasar untuk ditingkatkan adalah pelayanan dan sarana dan prasarana. Kepala Disparta, Arief As Sidiq berharap bahwa pelaku usaha hotel non bintang di Kota Batu dengan pelatihan ini bisa meningkatkan usahanya.

“Kalau meningkat kualitas pelayanan, sarana dan prasarana diharapkan nanti bisa laku keras,” harap Arief. Ia mengatakan bahwa layanan yang dilakukan harus ramah dan benar-benar melayani.

Pelayanan seperti pemesanan juga diharapkan bisa dilakukan secara daring yang tidak ribet. Selain itu diperlukan tampilan front office yang bagus dan pelayanan yang akomodatif serta solutif.

Dalam pelatihan tersebut telah didatangkan pakar-pakar perhotelan, Lembaga Sertifikasi Global, serta Satgas Covid-19 Pusat. “Pakar-pakar itu didatangkan agar meskipin pandemi, pelaku usaha hotel ini bisa meningkatkan kualitas dan tetap taat protokol kesehatan covid-19,” imbuhnya.

Arief mengatakan bahwa program ini merupakan program yang pertahap. Saat ini masih dalam tahap pelatihan, setelah itu akan dilakukan pemantauan apakah pelatihan ini diimplementasikan atau tidak.

“Jangan sampai sudah diberi pelatihan tapi tidak diterapkan,” tegas Arief. Ia mengatakan bahwa pada semester pertama tahun 2021 akan melakukan pelatihan kembali untuk sekitar 220 hotel non bintang.

Di kesempatan lain, Dewanti berharap dengan pelatihan ini pelaku usaha hotel non bintang bisa meningkatkan diri dan hotelnya. “Yang terutama adalah kebersihan, karena meskipun penginapannya kecil kalau bersih dan rapi juga akan banyak diminati,” kata dia.

Dewanti menjelaskan bahwa kebersihan ini mencakup pada keseluruhan penginapan. Mulai dari kamar, kamar mandi sampai bagian belakang penginapan harus bersih.

Selain itu, penginapan-penginapan kecil menurut Dewanti lebih mempunyai kesempatan untuk mengakrabi pengunjungnya. Dikarenakan tidak terlalu pengunjung yang menginap.

“Di sana kita bisa tahu selera makannya apa dan bisa menyiapkan makanan sesuai seleranya,” ujar Dewanti. Dengan begitu Dewanti mengatakan pengunjung akan merasa pomah.

Pemilik penginapan juga bisa mengakrabi pengunjung dengan mengantarkan ke wisata-wisata yang tidak mainstream. “Dengan begitu saya yakin pengunjung itu akan kembali lagi dan penginapan bapak ibu bisa semakin ramai,” katanya sembari menutup pelatihan.

Sementara itu salah satu peserta yang sekaligus Humas Batu Homestay Asosiation (Bahas), Dyah Prastiwi mengatakan bahwa pelatihan ini bermanfaat bagi pelaku usaha hotel non bintang. Pasalnya telah didatangkan berbagai pakar yang salah satunya adalah Satgas Covid-19 Pusat.

Dengan didatangkan Satgas Covid-19 Pusat para pelaku usaha hotel non bintang mendapat bekal untuk menerapkan penginapan yang patuh protokol keshatan covid-19. “Jadi kita sudah siap untuk menerima wisatawan yang mau berkunjung ke Kota Batu,” tandasnya.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait