MALANGVOICE – Total 375 anak berkebutuhan khusus (ABK) se-Malang Raya memenuhi Dino Mall Jatim Park 3, Minggu (14/1). Bukan menikmati wahana, melainkan melainkan melukis dengan media payung.
Para ABK ini tersebar dari 30an sekolah luar biasa (SLB) se-Malang Raya. Anak istimewa ini mulai tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, tuna grahita, down syndrome, autis. Serta mulai dari tingkat TK – SMA.
Momen ini turut didukung Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dan Universitas Negeri Malang (UM).
“Kenapa memilih melukis, karena kami juga ingin melatih rasa. Supaya belajar meraba, memilih warna dan tentu melatih imajinasi,” kata Dyah Rani Ayu, Ketua Pelaksana Kegiatan.
Payung digunakan untuk media melukis memanfaatkan bantuan dari Universitas Brawijaya. Usai kegiatan, menurutnya, payung yang telah dilukis akan dipamerkan, sekitar April mendatang.
“Kegiatan ini selain untuk memperingati hari difabilitas setiap 3 Desember, juga untuk merayakan HUT ke-3 Yayasan Griya Anita,” tutup Ketua Yayasan Griya Anita Kota Batu ini.
Sementara itu, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengapresiasi gagasan acara ini. Sebab, masih belum banyak perhatian khusus kepada para anak istimewa tersebut.
“Saya bersyukur Griya Anita di Kota Batu ini adalah salah satu penggerak orang tua anak istimewa. Griya Anita ini merupakan lembaga kreatifitas yang bisa mengasah kebisaan anak-anak. Semoga bisa terus berkembang sehingga bisa mengakomodir anak-anak untuk bisa mempunyai kebisaan membuat suatu produk,” tukasnya.(Der/Aka)