MALANGVOICE – H-3 pelaksanaan Gerakan Angkut Sampah dan Sedimentasi (GASS), Pemkot Malang gencarkan aksi bersih – bersih. Kali ini saluran air Jembatan Kedawung jadi sasaran normalisasi, Senin (23/12).
“Sesungguhnya langkah itu (bersih sampah dan sedimentasi) senantiasa kita lakukan, kala merespon kondisi lapangan yang memang harus ditangani segera,” ujar Wali Kota Malang Sutiaji menanggapi aksi tim DPUPR.
“Cuma khusus berkaitan dengan GASS, saya perintahkan secara masif untuk edukasi dan sosialisasinya, termasuk dalam aksi di lapangan, ” imbuhnya.
Tim DPUPR kembali mendapatkan bermacam tumpukan sampah tersangkut di kabel fiber optic yang melintang di kolong jembatan.
“Tentu bukan kabel fiber itu yang jadi masalah, tapi sampah memang tidak seharusnya berada di aliran air, sehingga otomatis sampah yang tersangkut menjadikan gangguan hak air mengalir,” sambung dia.
Sementara itu, rakor yang dipimpin secara langsung Sutiaji dan didampingi Wawali Sofyan Edi Jarwoko, juga secara khusus membahas kesiapan masing-masing Perangkat Daerah dalam pelaksanaan GASS.
Akan ada 5 (lima) titik konsentrasi atau lokasi yang menandai gerakan bersama perang lawan sampah tersebut. Meliputi titik 1 berlokasi di Oro- Oro Dowo (kawasan anak sungai Brantas) dan kawasan sekitar perempatan Jalan Bandung sampai dengan jembatan Jalan Buring.
Titik 2 berlokasi di saluran terbuka jalan Letjen S. Parman, titik 3 di kawasan sekitar pasar Gadang (target drainase), titik 4 berlokasi di terusan Dieng dan raya langsep serta titik ke 5 mengambil sasaran di simpang Gajayana (Sardo) dan jalan Candi II (klaseman).
GASS sendiri akan dilaunching pada Jumat 27 Desember 2019 dengan pelibatan ASN, kalangan perguruan tinggi, TNI, Polri, para pelaku usaha dan elemen serta komunitas masyarakat kota Malang.(Hmz/Aka)