Gus Miftah Tekankan Indahnya Toleransi Beragama di Dusun Banjar Tengah Kabupaten Malang

Tausiah agama Gus Miftah. (deny/MVoice)

MALANGVOICE – Keluarga besar Toni Wahyudi menggelar bakti sosial rutin selama Ramadan. Istimewanya, pada tahun ini turut mengundang Gus Miftah di Desa Banjar Tengah, Dau, Kabupaten Malang, Ahad (9/4).

Dalam tausiahnya yang dihadiri ratusan masyarakat sekitar itu, Gus Miftah menyampaikan pentingnya toleransi beragama.

Pendakwah kondang bernama asli KH Miftah Maulana Habiburrahman ini menuturkan, perbedaan beragama tidak perlu menjadi pemisah kerukunan satu sama lain, justru dengan perbedaan ini seharusnya bisa membuat masyarakat bersatu.

Baca Juga: Bahan Bakar Unggulan bp Ultimate dengan Teknologi ACTIVE Hadir di Malang dan Surabaya

Pekan Islami XVI/2023, PT ACA Santuni Belasan Ribu Anak Yatim

Semangat ini juga ditunjukkan Gus Miftah saat menggelar buka bersama dengan lintas agama di berbagai daerah beberapa waktu terakhir ini.

“Ini saya pikir fenomena menarik di Indonesia, kerukunan antar umat beragama bahkan bisa kita selenggarakan melalui forum buka puasa bersama,” kata dia.

Apalagi kata dia, penyelenggara acara bakti sosial ini dilakukan orang non muslim sehingga ini menunjukkan bagaimana toleransi beragama tercipta dengan baik.

“ehingga menurut saya, apa yang dilakukan Bro Toni ini bagus untuk dicontoh oleh pihak lain bahkan walaupun kita berbeda agama sekalipun, ternyata kita bisa bersatu bahkan melalui forum buka puasa bersama. Ini keren menurut saya,” ucapnya.

Dengan gaya dakwah yang khas, Gus Miftah juga menyampaikan pesan mengenai pentingnya nasionalisme.

Menurut Gus Miftah, Indonesia akan menjadi besar ketika seluruh rakyatnya akur dan damai.

“Harapan saya, negara ini bisa besar ketika kita rukun kita akur. Caranya bagaimana, ya dengan cara cara yang dianggap orang sepele. Tetapi ini adalah cara mempersatukan bangsa Indonesia. Walaupun kita berbeda,” tegasnya.

Sementara itu Toni Wahyudi mengaku kegiatan ini selalu dilakukan saat Ramadan. Namun ini pertama kali bisa dilakukan dengan mengundang banyak orang karena sempat terhalang Covid-19.

“Karena sudah situasi normal setelah Covid-19, kami sekaligus mengundang Gus Miftah ke sini,” ujar pria yang juga menjadi Ketua HDCI Jatim.

Toni sangat setuju dengan apa yang disampaikan Gus Miftah mengenai toleransi beragama. Baginya perbedaan itu indah dan mampu menyatukan satu sama lain.

“Karena memang dari keluarga kami bahkan papi dan ibu saya, kami bermacam macam agama dan kami sering mengundang ustaz untuk menyampaikan bahwa perbedaan itu indah,” jelasnya

Pada kesempatan itu, Toni Wahyudi bersama keluarga besar juga memberikan bantuan sembako kepada 2.500 kepala keluarga di sana.

Ia mengaku tempat itu dipilih karena merupakan keluarganya berasal dari Desa Banjar Tengah.

“Selain itu, kami juga rutin tiap tahunnya memberangkatkan umrah bagi 6 orang warga di sini, tentunya secara bergantian. Lalu mengapa memilih di desa ini, karena desa ini adalah tempat masa kecil saya dan ibu saya juga berasal dari sini,” tandasnya.(der)