MALANGVOICE – Paska terjadi erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12) lalu, Gunung Semeru masih menunjukan aktifitas yang fluktuatif.
Berdasarkan data di laman magma.esdm.go.id, aktivitas Gunung Semeru yang memiliki julukan Tiang Pulau Jawa ini, berkali-kali terjadi aktivitas, dan berstatus level II atau waspada.
Dengan rincian, 2 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 11-14 mm, dan lama gempa 100-125 detik, 6 kali gempa Guguran dengan amplitudo 2-3 mm dan lama gempa 25-50 detik, 1 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 45 detik dan 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 15 mm, S-P 13 detik dan lama gempa 48 detik.
Berdasarkan pengamatan WIB, saat ini, gunung tertinggi di Pulau Jawa ini sedang berstatus level II atau waspada.
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik.
Apalagi, pada Kamis (16/12) periode pukul 00.00 hingga 06.00, gunung Semeru terpantau ada awan panas guguran (APG) ke arah Curah Kobokan sekitar pukul 03.57 pagi tadi.
“Mohon semua waspada dan sabar jangan ada pergerakan daerah terdampak kecuali tim pencarian dan penyelamatan (SAR). Tetap ikuti arahan pemerintah dan tim lapangan. Mohon tetap tenang dan jangan panik,” ujar Khofifah dalam unggahannya di Instagram khofifah.ip.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang juga menerima laporan soal terjadinya erupsi berupa awan panas guguran (APG) pada Kamis (16/12) pukul 09.01, tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm yang berlangsung selama 912 detik. Dengan jarak luncur 4,5 kilometer dari puncak arah Besuk Kobokan.
“Alhamduillah sementara berangsur normal, tim masih stay di jalur evakuasi. Mudah-mudahan tidak ada guguran susulan,” kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, Kamis (16/12).
Terpisah, Kepala Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Nurul Yakin mengatakan, selain warga para relawan yang berada di Desa Supiturang juga sempat berlarian menjauh dari arah erupsi, dan berkumpul di area jalan besar nasional.
“Iya tadi ada erupsi, cuma sekarang sudah aman. Warga sempat panik, dan berlari ke tempat pengungsian. Tapi sudah mereda baru saja ini,” jelasnya.
Akibat aktivftas dan erupsi tersebut, lanjut Yakin, hingga saat ini masih belum mendapat laporan terkait dampak yang kemungkinan timbul akibat erupsi tadi pagi, warga juga berlangsung kondusif, dan harus tetap wadpada.
Meski telah mereda, Yakin mengimbau agar warga Desa Supiturang tetap waspada. Ia pun meminta warga untuk berdoa agar diberi keselamatan.
“Tidak ada dampak lanjutan, hanya panik sebentar. Panik dari jam 09.01 WIB. Imbauan saya kepada seluruh warga Desa Supiturang jangan panik kalau lari. Kita semua berdoa kepada yang Maha Kuasa biar kita semua selamat. Kalau kita larinya panik terburu-buru nanti kita malah jatuh,” pungkasnya.(end)