MALANGVOICE – Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (Filkom UB) menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menyelenggarakan program Digital Talent Scholarship Tahun 2019 (DTS 2019).
Program ini menawarkan setidaknya 300 beasiswa pelatihan Fresh Graduate Academy (FGA) bagi mahasiswa tahun akhir atau lulusan dari D3, D4, S1 bidang Komputer/TIK, MIPA dan Teknik yang belum mendapatkan pekerjaan tetap.
“Bagi mahasiswa tahun akhir atau yang sedang skripsian, dapat juga mendaftar dengan melampirkan transkrip nilai dan surat keterangan dari kampus,” jelas Wakil Rektor 4 Universitas Brawijaya (UB), Moch Sasmito Djati.
Sedangkan para pendaftar yang lolos seleksi akan mendapatkan kesempatan beasiswa untuk mengikuti pelatihan secara gratis sesuai dengan salah satu bidang minat yang dipilihnya, yakni bidang Cyber Security (50 beasiswa), Cloud Computing (100 beasiswa), Big Data Analysis (100 beasiswa) dan Internet of Things (50 beasiswa).
Selama pelaksanaan ini, penerima beasiswa FGA mendapatkan bantuan uang saku dan bantuan biaya hidup total sebesar Rp 1.500.000.
Sementara itu, Dekan Filkom UB, Wayan Firdaus Mahmudy mengatakan, program ini terbuka bagi penyandang disabilitas tuna rungu dan daksa.
Bagi peserta yang mengikuti program pelatihan digital ini akan mendapat sertifikasi internasional. Sertifikasi tersebut di antaranya dari AWS, Cisco, Google dan Microsoft.
“Sertifikat tersebut dapat menjadi nilai tambah dalam bersaing di dunia kerja,” tegasnya.
Perlu diketahui, program DTS 2019 merupakan salah satu program unggulan Kementerian Kominfo yang diselenggarakan dengan tujuan untuk menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia Indonesia untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0.
Program ini terdiri dari Fresh Graduate Academy (FGA) ditujukan bagi lulusan (sedang tugas akhir) D3, D4 dan S1 yang berasal dari jurusan TIK, MIPA dan seluruh jurusan Teknik. Akademi kedua yaitu Vocational School Graduate Academy (VSGA) yang ditujukan bagi lulusan SMK.
Akademi ketiga yakni Coding Teacher Academy (CTA) yang ditujukan bagi para guru SMK, SMA, Madrasah Aliyah serta SMALB bidang TIK (Terbuka bagi Guru PNS dan Non PNS) dan yang keempat yaitu Online Academy (OA), program pelatihan online bagi masyarakat umum termasuk ASN, mahasiswa, dan pelaku industri.
Dijelaskan Wayan, program ini diselenggarakan bersama 30 mitra universitas, 23 mitra politeknik serta 4 mitra sertifikasi internasional dari perusahaan teknologi global yaitu AWS, Cisco, Google dan Microsoft. Secara nasional, program ini memberikan total 25 ribu beasiswa yang terdiri dari 6 ribu beasiswa FGA, 4 ribu beasiswa VSGA, 4 ribu beasiswa CTA dan 11 ribu beasiswa OA.
Pelatihan FGA akan dilaksanakan selama dua bulan mulai awal Juli hingga akhir Agustus 2019. Bagi yang berminat dapat mendaftarkan diri secara online melalui website: digitalent.kominfo.go.id/pelatihan/FGA paling lambat 19 Mei 2019 untuk gelombang pertama dan nanti juga akan dibuka gelombang kedua.
Penyelenggaraan pun akan berlangsung selama 144 jam pelajaran yang meliputi kegiatan pelatihan tatap muka (offline), kelas pendamping atau add on, uji kompetensi dan sertifikasi.
Dalam program ini, Filkom UB berperan menjadi penyedia sarana dan prasarana serta instruktur pelatihan sesuai dengan skema pelatihan. Pada akhir pelatihan, peserta akan disertifikasi kompetensi oleh global tech companies.
Berikut materi setiap bidang:
1. Cybersecurity mengadopsi kurikulum Cisco Network Academy yang terdiri dari CCNA Security dan CCNA Cyber Ops.
Peserta pelatihan bidang Cybersecurity akan berkesempatan mendapatkan sekaligus dua sertifikasi internasional (CCNA Security dan CCNA Cyber Ops) yang mempersiapkan peserta untuk memulai karir pekerjaan sebagai analis keamanan siber (associate level) dalam bidang Security Operations Center (SOC).
“Kedua sertifikasi ini telah diakui oleh Departemen Keamanan Amerika Serikat (DoD 8570.01-M) dalam kategori Information Assurance Technical (IAT) Level 2, CSSP Analyst dan CCSP Incident Responder,” jelasnya.
2. CCNA Security menekankan pada teknologi utama keamanan yang terdiri dari instalasi, troubleshooting dan memonitor perangkat jaringan untuk menjaga integrity, confidentiality dan availability data dan perangkat.
3. CCNA Cyber Ops bertujuan untuk mengajarkan kemampuan mengamankan jaringan komputer yang sangat berguna untuk mendeteksi dan merespon ancaman keamanan siber.
4. Cloud Computing (CC) bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada peserta dalam mengelola sistem dan layanan berbasis cloud computing dengan menggunakan platform Amazon Web Service (AWS).
Secara garis besar, bidang pelatihan CC akan mengadopsi kurikulum AWS Cloud Practitioner dengan ditambah beberapa materi pilihan dari kurikulum AWS Solution Architect dan AWS SysOps Administrator.
5. Materi Pelatihan di bidang big data analytic memberikan bekal peserta untuk menggali informasi dari sekumpulan data yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah di berbagai bidang, termasuk industri.
6. Materi pelatihan bidang Internet of Things (IoT) memberikan bekal peserta untuk mengembangkan aplikasi berbasis IoT dan menstimulus lahirnya perusahaan start up berbasis IoT dari para peserta. Pelatihan IoT ini secara garis besar bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengalaman kepada peserta dalam perancangan sistem dan aplikasi berbasis IoT.
Peserta dibekali dengan teori dan praktik untuk membangun infrastruktur IoT sederhana mulai dari node device yang berfungsi sebagai sensor dan aktuator, gateway sebagai jembatan komunikasi ke internet dan IoT platform sebagai penyedia layanan penyimpanan serta pengelolaan data.
Khusus bagian IoT platform, secara khusus diperkenalkan teknologi cloud AWS yang menyediakan layanan cukup lengkap untuk mendukung implementasi aplikasi berbasis IoT.
“Peserta berkesempatan mendapatkan sertifikat keahlian AWS Cloud Practitioner yang diakui secara internasional,” terang Ketua Pelaksana Digital Talent Scholarship Tahun 2019 Univeritas Brawijaya, Ir Heru Nurwarsito, M.Kom.
Tahap awal, peserta akan diperkenalkan dengan konsep dasar cloud computing termasuk pengenalan layanan-layanan dasar AWS berikut dukungan dan komponen penghitungan biayanya (billing and pricing).
Kemudian tahap selanjutnya, peserta dikenalkan secara detail beberapa layanan penting dari AWS mulai dari layanan komputasi berbasis EC2 dan ECS, layanan penyimpanan berbasis EBS dan S3, layanan jaringan berbasis VPC, sampai layanan keamanan.
Peserta juga diajak untuk mempelajari mekanisme deployment layanan pada platform cloud computing berikut beberapa isu yang berkaitan seperti perencanaan arsitektural, migrasi, pencadangan (backup), pemulihan bencana (disaster recovery), scalability dan high availability.
Untuk tahap terakhir, peserta diberikan kesempatan untuk mengaplikasikan materi yang telah diberikan dalam bentuk project berkelompok yang akan dipresentasikan pada pertemuan akhir pelatihan.
Secara umum, pelatihan ini bertujuan memberikan pemahaman peserta mengenai seluk beluk big data, mulai dari konsep dasar, pengelolaan data, serta pemrosesan dan analisis data untuk memperoleh informasi.
Peserta akan mendapatkan materi dalam bentuk teori dan praktek mulai dari konsep dasar big data, pemrograman Python untuk pengolahan data, penggunaan Hadoop sebagai ekosistem pengelolaan big data, teori statistika untuk membantu proses analisis data, serta berbagai model data mining untuk memperoleh pola-pola dari data berukuran besar.
Selain itu, peserta juga mendapatkan materi layanan komputasi AWS Cloud sebagai layanan pengelolaan data dan implementasi aplikasi data mining. Evaluasi kepada peserta akan diberikan dalam bentuk proyek dan ujian tertulis. Sebagai tambahan, peserta juga akan mengikuti sertifikasi AWS Certified Cloud Practitioner.(Hmz/Aka)