MALANGVOICE – Kebutuhan listrik meningkat setiap tahun. Dalam menghasilkan listrik PLTU masih menggunakan pembakaran batubara. Sayangnya proses pembakaran itu menghasilkan limbah samping seperti abu terbang (fly ash) yang dapat menimbulkan permasalahan bagi lingkungan dan kesehatan.
Setelah ditelurusi lebih lanjut, ternyata abu terbang memiliki kandungan silika dengan persentase yang cukup besar yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk yang bernilai tinggi. Potensi yang sangat besar ini memicu tim SIROGEL dari Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB) untuk melakukan penelitian dengan judul Penggunaan Polyethylene Glikol sebagai template dalam Sintesis Silika Aerogel dari abu terbang (fly ash) batubara untuk aplikasi solid sorption refrigeration.
Digawangi Indah Sakina, bersama empat anggota timnya; Wafiyatus Sholihah, Moh. Rizal Fauzi, Hardo Tri Wahyu, dan Joshia Christa bersama meneliti kandungan silika pada limbah abu terbang. Di bawah bimbingan Ir. Bambang Poerwadi MS mereka mengolah silika pada limbah itu menjadi silika aerogel.
“Silika aerogel merupakan suatu material yang unik dan memiliki banyak kegunaan dan potensi pengaplikasian. Silika aerogel dapat digunakan sebagai self cleaners pada kaca, coating aerospace pada thermos, heat storage serta dapat digunakan sebagai solid sorption refrigerant,” kata Indah Sakinah, Kamis (24/8).
Dalam penelitian ini, silika aerogel yang dihasilkan memilik kemampuan untuk menyerap air yang sangat besar sehingga silika aerogel tersebut sebagai solid sorption refrigeration dalam sistem pendingin seperti coolbox dan air conditioner (AC). Solid sorption refrigeration merupakan solusi bagi sistem pendingin yang ramah lingkungan. Prinsip solid sorption refrigeration adalah penyerapan udara panas oleh pori-pori silika aerogel. Silika aerogel yang telah menyerap udara panas dapat didinginkan dengan cara mengalirkan air dingin ke dalam pori silika aerogel sehingga silika aerogel dapat menjadi dingin dan penyerapan akan udara panas dalam sistem dapat terus dilakukan.
Hal yang menarik adalah silika aerogel yang dihasilkan tidak hanya dapat diaplikasikan sebagai solid sorption refrigeration tetapi juga memiliki potensi lain yang bermanfaat bagi masyarakat. Penelitian ini juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah abu terbang (fly ash) maupun pencemaran yang diakibatkan oleh freon dalam suatu sistem pendingin.
“Penggunaan hasil penelitian ini sebagai solid sorption refrigeration bisa menggantikan CFC dalam sistem pendingin,” tukasnya.
Tim SIROGEL merupakan salah satu dari tiga tim yang lolos mewakili FT-UB untuk berjuang di kompetisi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-30 yang akan diselenggarakan di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar pada tanggal 23-28 Agustus 2017 mendatang.(Der/Yei)