Formulasikan Pemulihan Wisata, BP JWM Gelar Travel Mart#1

Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak membuka agenda Travel Mart#1 yang digelar hingga 19 November nanti. Kegiatan itu diinisiasi BP JMW dalam rangka pemulihan ekonomi berbasis industri pariwisata. (istimewa)

MALANGVOICE – Badan Pengurus Jaringan Wisata Muhammadiyah (BP JWM) menggelar event Travel Mart#1 yang diselenggarakan di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani, Kota Batu (Rabu, 17/11). Agenda ini digelar tepat pada Milad ke 109 Muhammadiyah.

JWM Travel Mart 2021 memformulasikan ide dan gagasan pelaku usaha untuk membangkit industri pariwisata yang sempat lesu karena pandemi. Melalui forum ini, para seller akan dipertemukan dengan buyer.

Ketua Panpel Travel Mart#1, Thomas Raja Santosa menuturkan ada sebanyak 40 seller, mayoritas dari Kota Batu. Sedangkan para buyer berasal dari wilayah seluruh Indonesia seperti Jakarta, Yogyakarta, Bandung hingga Riau. Sasaran utama untuk mempromosikan potensi wisata di Kota Batu.

“Dipilihnya Kota Batu, karena daerah ini merupakan destinasi wisata yang menunjukkan perkembangan cukup pesat di Jawa Timur,” kata Thomas.

Dengan perkembangan yang cukup pesat itu, Thomas optimistis sektor industri pariwisata dapat mengakslerasi pemulihan ekonomi. Menurutnya, strategi pemulihan itu akan melibatkan seluruh komponen pelaku usaha pariwisata yang berkolaborasi dengan pemangku kebijakan.

“Besok ada sesi bisnis to bisnis, mempertemukan seller dan buyer. Kami optimis industri pariwisata akan bangkit karena saat ini masyarakat sudah bosan setelah sekian lama terkurung di rumah,” imbuh dia.

Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso menguraikan dampak pandemi Covid-19 di Kota Batu. Pandemi Covid-19 telah memporak-porandakan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Batu.

“Jika dilihat secara nasional, jumlah kunjugan wisata hanya 25 persen dibanding 2019. Demikian pula, di Kota Batu, pada 2019 hampir 7.2 juta ke Kota Batu, saat ini hanya 2 juta wisatawan,” ujar Punjul.

Penurunan ini berdampak langsung terhadap okupansi hotel yang tercatat hanya 12.6 persen. Penurunan tenaga kerja hampi 75 persen. “Secara makro, perekoniman Kota Batu yang semula tumbuh 6.51 persen menjadi minus 6.4 persen,” paparnya.

Saat ini, Pemkot Batu berupaya menyelamatkan sektor pariwisata. Ada tiga langkah fase yang dicanangkan, pertama tanggap darurat, lalu pemulihan dan terakhir normalisasi.

“Tanggap darurat difokuskan pada sektor kesehatan, kedua di masa pemulihan membuka secara bertahap tempat wisata, ketiga, normalisasi yakni kesiapan protokol di kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak mengatakan, melalui kegiatan tersebut merupakan sebuah ikhtiar untuk membangkitkan pariwisata di Kota Batu dan Jawa Timur. Apalagi sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang membawa potensi perkembangan yang sangat pesat di Jawa Timur.

“Jika kondisi kondusif Kota Batu merupakan salah satu kota yang perputaran ekonominya paling cepat. Namun setelah pandemi menyerang semua porak poranda. Sehingga perlu terobosan jitu untuk kembali membangkitkan pariwisata di Kota Batu,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan, untuk kebangkitan pariwisata di Kota Batu harus diikuti pola gas dan rem yang tepat. Contohnya jika kondisi pandemi sedang tinggi-tingginya, maka harus berhenti terlebih dahulu dan mematuhi peraturan pemerintah. Sedangkan ketika kondisi normal bisa dibuka lagi secara berlahan.(der)