Dukung Presiden Jokowi, Wali Kota Malang Targetkan Dua Minggu Pengendalian COVID-19

Video conference bersama Presiden Jokowi. (Istimewa)

MALANGVOICE – Wali Kota Malang Sutiaji mendukung arahan Presiden Joko Widodo dalam pengendalian kasus penyebaran COVID-19 di wilayah Jawa Timur. Ditargetkan, agar angka penularan virus dapat ditekan (turun) dalam dua minggu.

“Saya kasih waktu 2 (dua) minggu, akan saya tunggu hasilnya,” ujar Presiden Jokowi pada acara video conference bersama Kepala Daerah, Forpimda dan Gugus Tugas Covid 19 se- Jatim, Kamis (25/6).

Arahan atau instruksi itu merespon peningkatan kasus konfirmasi positif yang dilaporkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Bahwa terjadi lonjakan kasus dua kali lipat dalam kurun waktu 14 hari terakhir. Tercatat, dari 4.000 kasus menjadi 8.000 kasus selama kurun waktu 14 hari, dan terbanyak kasus terjadi di Surabaya.

“Saya ingatkan, agar kita untuk memiliki perasaan yang sama. Perasaan yang sama, bahwa kita sedang pada krisis kesehatan dan ekonomi. Jadi jangan ada perasaan normal – normal saja,” sambung Jokowi.

Politisi PDI Perjuangan ini juga mengimbau stakeholder untuk mengajak masyarakat mengikuti protokol kesehatan secara ketat, salahsatunya disiplin memakai masker. Ia juga mewanti-wanti pemerintah daerah dalam perencanaan penerapan skema new normal.

“Lakukan pra kondisi dan lihat timing dengan tepat. Prioritas sektor, mana yang harus dibuka lebih dulu. Jangan semuanya. Sektor yang memiliki resiko rendah didahulukan, dan begitu seterusnya,” jelasnya.

Presiden Jokowi menambahkan, Prediksi IMF (bila pandemi COVID-19 tetap bertahan) di Amerika Serikat pertumbuhan ekonomi minus 8 , di Jepang pertumbuhan ekonomi minus 5,8, minus 10,2 di Inggris, minus 12,2 persen di Perancis, pun demikian di negara negara lain di benua Eropa.

“Artinya demand akan terganggu, artinya suply juga akan terganggu,” urainya.

Maka, lanjut Jokowi, harus ada keseimbangan gas dan rem antara pengendalian (aspek) kesehatan dan (aspek) ekonomi. Khusus di Jawa Timur, Ia meminta waktu 2 (dua) minggu untuk pengendalian.

“Lakukan manajemen krisis dengan baik. Tidak bisa bertumpu pada satu daerah, harus ada sinkronisasi penanganan. Tes masif, pelacakan yang agresif dan treatment untuk diteruskan,” pungkasnya.

Sementara itu, Sutiaji menanggapi apa yang diamanatkan Presiden Joko Widodo menjadi bagian utuh sekaligus referensi untuk penanganan kasus di Kota Malang.

“Satu hal yang sama, dan itu sudah saya lontarkan sebelum Bapak Presiden memberikan amanat, berkaitan dengan range waktu kendali penekanan, yakni sama sama dalam tenggat waktu 2 minggu untuk target pengendalian,” ujarnya.

Salah satu langkah upaya yang dilakukan kota Malang adalah penguatan tracing dan treatmen per wilayah kecamatan.(der)