Duh, Ribuan Anak di Kota Batu Idap Stunting

MALANGVOICE – Stunting atau masalah kurang gizi kronis di Kota Batu makin memprihatinkan. Data yang dihimpun MVoice, dari total 14.285 balita di Kota ada 1.237 balita diantaranya mengidap stunting.

Sedangkan, data di Jawa Timur terdapat 2,1 persen balita terkena stunting. Ada 11 daerah yang jadi fokus utama dalam stunting ini yakni empat daerah di Madura, Jember, Kabupaten Malang, dan Bondowoso.

Melihat hal itu, Pemkot Batu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) gerak cepat tangani masalah kesehatan tersebut.

Kepala Dinkes Kota Batu, Kartika Trisulandari, mengatakan, data stunting itu merupakan data pada bulan Februari lalu. Karena sudah cukup lama, sehingga bulan Agustus ini bakal dilakukan bulan timbang.

“Data 1.237 pada bulan Februari lalu. Karena itu untuk mendapatkan data yang terbaru kami adakan bulan timbang Agustus ini,” kata Kartika.

Kartika menambahkan, kasus stunting di Kota Batu faktor utamanya karena pola asuh. Penyebabnya, minim pengetahuan tentang gizi dari para orang tua.

Paling berpengaruh, juga kesadaran tentang kebersihan lingkungan. Termasuk sanitasi atau perilaku hidup bersih. Misal masih buang kotoran di sembarang tempat dan di sungai.

“Untuk menurunkan angka tersebut Dinkes Kota Batu tentunya akan memberikan vitamin, kelas ibu hamil dan kita berusaha sosialisasikan tentang stunting ini. Melalui berbagai kegiatan,” tutupnya.

Terpisah, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Jatim Vitria Dewi, gerakan stunting fokus pada daerah karena sangat penting untuk generasi sehat, cerdas, berkualiatas dan mendidik. Jika 1000 hari pertama dari kehidupan dinyatakan selamat, anak akan sehat. Stunting sendiri dikarenakan beberapa faktor. Yakni karena lingkungan, sosial, ekonomi, dan pendidikan.

“Hal itu bisa dihindari yakni dengan asupan gizi yang berkualitas akan dapat memenuhi kebutuhan dasar. Dengan mengonsumsi sayur dan buah,” beber perempuan akrab disapa Vitri.(Hmz/Aka)