Dua Sosok Pengisi Jabatan Menpan RB Versi JSI

Koordinator JSI. (Istimewa)

MALANGVOICE – Kursi jabatan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (Menpan RB) kini kosong setelah Tjahjo Kumolo meninggal dunia pada Jumat (1/7) kemarin.

Pasalnya, jabatan Menpan RB tersebut menjadi jatah partai PDI Perjuangan. Untuk itu, Jaringan Satu Indonesia (JSI) memohon kepada Presiden Joko Widodo untuk segera menentukan sosok yang akan mengganti jabatan tersebut dan segera meminta usulan Nama Kepada PDI Perjuangan, supaya jalannya pemerintahan terutama agenda reformasi birokrasi di negeri ini tetap berjalan.

Untuk mengisi kekosongan jabatan menteri tersebut, ada dua sosok kuat yang dinilai bisa menggantikan Tjahjo Kumolo. Kedua nama tersebut adalah Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristyanto dan Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah (AB).

“Sepeninggal Pak Tjajo Kumolo, Pak Hasto (Sekjen PDI Perjuangan) dan Pak Ahmad Basarah saya rasa pantas untuk menggantikan,” ucap Presiden Direktur (Presdir) JSI, Abdul Qodir, Senin (04/07).

Pria yang akrab disapa Adeng ini menganggap, dua politisi PDI Perjuangan tersebut punya modal yang sangat mumpuni untuk menjabat Menpan-RB, baik dari segi keilmuan maupun pengalaman berorganisasi, keduanya layak jika ditunjuk untuk menjadi Menpan RB.

“Pak Hasto yang saat ini sebagai Sekjen, dari sisi disiplin keilmuan beliau sangat ideal, demikian juga dengan Pak Ahmad Basarah yang mendalami nilai-nilai Pancasila,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Adeng, sosok Ahmad Basarah juga dikenal sebagai pribadi yang konsisten dalam mengawal agenda reformasi.

“Seperti yang kita ketahui Beliau (Ahmad Basarah) sosok yang konsisten dan penuh tanggung jawab. ini dapat dibuktikan dari kiprah beliau sebagai pimpinan MPRRI,” terangnya.

Untuk itu, Adeng berkeyakinan dengan modal integritas, pengalaman dan disiplin ilmu yang dimiliki kedua tokoh politik tersebut, harapan masyarakat Indonesia terkait reformasi birokrasi bakal segera dituntaskan.

Terlebih ia menilai bahwa di akhir masa jabatannya, Presiden Joko Widodo perlu sosok menteri yang betul-betul berintegritas. Sebab menurutnya, jika tidak, kemungkinan akan berdampak pada mobilisasi aparatur sipil negara (ASN) untuk kepentingan politik.

“Di akhir masa akhir Jabatan, Presiden Jokowi perlu sosok menteri yang betul betul berintegritas, sebab jika tidak, ditahun tahun politik seperti ini, di daerah tak menutup kemungkinan ASN akan diseret untuk mensukseskan kepentingan politik pihak tertentu,” pungkasnya.(der)