MALANGVOICE -P emkot Batu menyodorkan wacana agar sektor florikultura, khususnya budidaya bunga mawar bergeliat. Di Kota Batu sentra pertanian bunga mawar berada di Desa Gunungsari, Bumiaji, Kota Batu.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan, salah satu cara yang ditempuh yakni mengajak pengelola hotel untuk memasang satu tangkai mawar di tiap-tiap kamar hotel. Hal ini agar mendongkrak perekonomian petani mawar sehingga berbagai lini sektor pertanian di Kota Batu betul-betul bergeliat.
“Kami berharap, mawar dari petani lokal bisa menjadi hiasan di kamar hotel. Setiap hari minimal satu tangkai perkamar. Program ini hampir mirip dengan program satu tiket satu apel yang dijalankan di Taman Rekreasi Selecta beberapa hari lalu,” papar Dewanti.
Wacana pengembangan pemasaran mawar itu mencuat saat Dewanti berkunjung di objek wisata edukasi petik mawar Rose Asterina di Dusun Pagergunung, Desa Gunungsari. Dia memberi pujian atas kejelian petani bunga di lokasi tersebut dalam membaca peluang pasar.
“Karena itu, akan dipikirkan agar program satu kamar satu tangkai mawar bisa terlaksana. Ini inovasi luar biasa sebagai daerah wisata sekaligus penghasil bunga mawar,” ujar dia.
Konsep yang dicanangkan Dewanti itu disambut positif oleh Nur Aziz, petani sekaligus pengelola wisata edukasi petik mawar. Terobosan itu bisa membantu petani yang sempat terseok-seok penjualannya karena terkurung dampak pandemi.
“Selama pandemi covid-19 kami kesulitan memasarkan. Karena bunga mawar biasanya dipesan ketika ada acara-acara besar di hotel seperti pernikahan. Maka kalau program yang dicanangkan itu terealisasi, tentunya menjadi angin segar bagi kami,” seru dia.(der)