Dishub Kabupaten Malang Sosialisasikan FLLAJ

Suasana Sosialisasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Malang, di Hotel Savana, Kota Malang. (Toski D).
Suasana Sosialisasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Malang, di Hotel Savana, Kota Malang. (Toski D).

MALANGVOICE – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Malang menggelar sosialisasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) guna memberikan peluang kepada masyarakat, pengusaha, dan akademisi serta tokoh masyarakat, supaya bisa bersinegi dalam rangka mengurai kemacetan dan permasalahan lalu lintas di wilayah Kabupaten Malang.

Kepala Dishub Kabupaten Malang Hafi Lutfi mengantakan, kegiatan sosialisasi yang bertajuk ‘Transformasi dan Kesiapan Pemerintah Daerah Untuk Meningkatan Profesionalisme Kinerja Menghadapi Tantangan dan Peluang Era Revolusi Industri 4.0 ini bertujuan untuk untuk mengetahui hal-hal apa yang perlu kita lakukan dan rencanakan, yang pada intinya untuk mengurangai kemacetan dan tingkat kecelakaan di wilayah Kabupaten Malang.

“Ada beberapa titik tingkat kemacetan di Kabupaten Malang, seperti di exit Tol Singosari di wilayah Karanglo, Kecamatan Singosari, exit Tol Pakis jika sudah dioperasionalkan, wilayah pusat Ibu Kota Kabupaten Malang di wilayah Kota Kepanjen, Jalan Raya Kebunanggung, Krebet Bululawang, dan arah ke wilayah Malang Selatan terutama di daerah Gondanglegi dan Dampit. Untuk itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, karena hal kemacetan tidak mungkin menjadi tumpuan Dishub Kabupaten Malang,” ungkapnya, saat ditemui awak.

Untuk itu, lanjut Lutfi, dengan adanya Sosialisasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ini, untuk mengkoordinasikan kondisi kepadatan jalan agar kendaraan tidak terjadi penumpukan kendaraan di jalan (Kemacetan). Karena keluar masuknya kendaraan bertumpuh pada Kabupaten Malang terutama di wilayah Karanglo, Karangploso, Kebonagung arah ke Kepanjen, dan daerah di Bulalawang.

“Kami mencoba untuk mengkoordinasikan bagaimana rekasa lalu lintasnya yang bisa dimanfaatkan. Dan kami pun juga meminta dukungan kepada masyarakat pemakai jalan untuk mentaati aturan yang ada,” ucapnya.

Namun, tambah Lutfi, saat ini kemacetan diwilayah Lawang dan Singosari sudah berkurang hingga 94 persen, karena telah adanya Tol Pandaan-Malang. Meski arus lalu lintas Lawang-Singosari lenggang, tidak menutup kemungkina bisa terjadi black spot atau rawan kecelakaan, sebab disitu kendaraan akan melaju kencang

“Sebelum adanya Tol Pandaan-Malang kemacetan kendaraan berpusat di wilayah Lawang dan Singosari. Tapi, saat ini bisa dikatakan tidak ada kemacetan atau arus lalu lintas lancar, dan kami berharap ada sinergisitas dan kerjasama yang baik, antara insan pers, masyarakat pengguna jalan maupun dari pengelola kelalu lintasan agar Kabupaten Malang khususnya dan Malang Raya pada umumnya keluar dari kemcetan kendaraan,” pungkasnya. (Der/Ulm)