MALANGVOICE – Keberadaan kampung tematik jadi perhatian serius Pemkot Malang. Mengawali tahun 2019, pemerintah mendorong pembaruan tampilan agar wisatawan tidak bosan berkunjung kembali.
Terlebih kampung 3D bersama Kampung Warna-Warni dan Kampung Biru menjadi satu kesatuan paket wisata kota. Karena menonjolkan pada keunikan lukisan mural tiga dimensi, untuk mengantisipasi kejenuhan pengunjung, maka diperlukan kreativitas warga untuk terus melakukan peremajaan lukisan. Lalu menggali cendera mata yang disajikan.
“Tidak kalah pentingnya, karena berada di tengah – tengah pemukiman adalah keramahtamahan dan kemampuan berkomunikasi yang baik dengan pengunjung,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni
Wisatawan, lanjut dia, masih antusias untuk melakukan aktivitas wisata, apalagi berswafoto di lokasi tersebut. Maka, menurutnya, warga setempat harus memiliki tourisme minded.
“Kota pariwisata telah disematkan untuk kota Malang. Namun itu tak bermakna apabila tidak diikuti oleh rasa memiliki dan keterlibatan aktif warganya,” perempuan akrab disapa Dayu ini.
Terlepas dari itu, pemerintah juga mendorong agar Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) terus berkembang dan semakin banyak jumlahnya di setiap wilayah Bumi Arema ini. Catatan Disbudpar, masih ada 11 Pokdarwis dari total ada 57 kelurahan yang ada di kota Malang atau masih 10 persen.
Hal ini tentu masih sedikit untuk sebuah kota yang mentasbihkan sebagai kota wisata sebagaimana termaktub dalam Tri Bina Cita Kota Malang ( Malang kota Pendidikan, kota Pariwisata dan kota jasa / industri). Merespon itu, perlu terus dilakukan langkah pendampingan dan edukasi terus dilakukan di tingkat kelurahan -kelurahan.
“Ada dua hal yang kami tekankan yakni bagaimana mendorong dan memotivasi masyarakat agar menjadi tuan rumah yang baik dalam mendukung kegiatan kepariwisataan serta mendorong dan memotivasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan daya tarik wisata,” pungkasnya.(Der/Aka)