Diduga Bagi Seragam SD dan Kerudung, Paslon No 1 Dilaporkan ke Panwas

Warga Desa Tajinan saat melaporkan kasus money politik ke Panwas (fathul)

MALANGVOICE – Relawan pendukung Dewi-Sri kembali melaporkan adanya kasus money politics yang dilakukan pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor 1 Rendra-Sanusi.

Jika kemarin santer diberitakan pembagian sarung berstiker Rendra-Sanusi, kali ini seragam sekolah yang dibagikan kepada siswa SD, dan kerudung berstiker yang dibagikan ke puluhan ibu-ibu pengajian.

Dalam laporan di Panwaslu, malam ini, ibu siswi yang menerima ‘seragam politik’, Riani, menceritakan bahwa anaknya bernama Umayatun Mayada Zahra, mendapat seragam, sebelumnya ditanya, orang tuanya bakal mencoblos nomor berapa?

“Awalnya ditanya, ibu kamu nyoblos nomor berapa? Anak saya jawab, tidak tahu. Ada 10 anak yang mendapat seragam kemeja, padahal sebelumnya tidak pernah,” ungkap Riani kepada MVoice.

Ditambahkan, pemberi seragam tak lain adalah Kepala SD 02 Tajinan, bernama Tutik Sunarti, yang juga menjadi Ketua PKK Tajinan, karena suaminya Kepala Desa Tajinan.

Selain memberi seragam, dalam beberapa kesempatan, Tutik juga sering mengajak warga mencoblos nomor 1. Puncaknya adalah pembagian kerudung pada puluhan jamaah pengajian Dibaiyah berstiker ajakan mencoblos paslon no 1.

“Kami curiga pemberian ini diarahkan ke sana, karena dia itu juga masuk tim sukses Madep Mantep,” imbuh Riani di hadapan anggota Panwas yang menerima laporan.