Dibayangi Lonjakan Kasus Covid-19, Tak Semua Sekolah di Kota Batu Tergoda Terapkan PTM 100 Persen

Program vaksinasi diperluas menyasar pelajar. Hal ini sebagai perlindungan diri bagi mereka saat mengikuti pelaksanaan PTM. (Pemkot Batu/Malangvoice)

MALANGVOICE – Pembelajaran tatap muka (PTM) kembali dibayangi ancaman penularan Covid-19 yang mengalami lonjakan akhir-akhir ini. Di Kota Batu, kebijakan pembelajaran luring 100 persen telah dijalankan sejak pertengahan Januari 2022.

Meski begitu tak semua institusi pendidikan tergoda untuk segera menggelar PTM 100 persen. Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Batu, Eny Rachyuningsih mengatakan, terdapat 336 sekolah yang menerapkan pembelajaran terbatas yang diikuti 50 persen kapasitas walaupun diberi kelonggaran pada awal tahun.

“Alasannya karena kekhawatiran dari pihak sekolah. Apalagi situasi saat ini menunjukkan peningkatan. Sehingga, terbaru Kemendikbud menginstruksikan agar PTM digelar 50 persen,” terang Eny.

Eny mengatakan, PTM diawali secara bertahap pada 16 September 2021. Baru benar-benar dipastikan berjalan 100 persen pada 17 Januari 2022. Landasannya mengacu pada SKB 4 Menteri yang kegiatan belajar mengajar di masa pandemi.

Salah satu poin yang diatur dalam regulasi itu menyangkut durasi pembelajaran maksimal 6 jam. Meski begitu, saat PTM 100, rata-rata sekolah mematok durasi empat jam pembelajaran. Lantaran khawatir memicu klaster penularan baru.

Pelaksanaan PTM 100 persen pun kini diubah dan dibatasi hanya 50 persen saja. Hal itu diberlakukan sejak Kota Batu dinyatakan masuk kategori PPKM level 2. Diubahnya skema itu mengacu pada SE Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) No 2 tahun 2022 guna mencegah adanya klaster penularan dari sekolah.

“Meski tidak mudah, Kota Batu kembali melakukan PTM 50 persen. Kami terus menggeber vaksinasi di tingkat satuan pendidikan. Serta disiplin menjalankan prokes. Tracing ketat akan dilakukan jika ada indikasi,” imbuhnya.(der)