BTPN Syariah Kucurkan Dana Rp140 Miliar Bantu 38 Ribu Pelaku Usaha Ultra Mikro di Malang Raya

PRS di Sentra Tanjung 14 Kota Malang. (deny/MVoice)

MALANGVOICE – BTPN Syariah melalui program Tepat Pembiayaan Syariah diklaim sudah membantu hampir 38 ribu nasabah di Malang Raya. Program ini dikhususkan bagi perempuan yang yang memiliki usaha di kelas ultra mikro.

Corporate and Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin, suksesnya program ini dikarenakan adanya komitmen antara nasabah dan petugas lapangan atau community officer (CO). Di Malang Raya sendiri ada 124 CO dan tiap CO membawahi 30 sentra.

“Di wilayah Malang Raya saat ini, ada 3.000 Sentra yang tersebar di 30 kecamatan. Secara nasional, jumlah Sentra ada 257 ribu,” kata Ainul Yaqin.

Baca Juga: Update Peringkat Kota Malang di Porprov Jatim 2023, Upaya Kejar Runner Up

Raihan Medali Kabupaten Malang di Porprov Jatim 2023 Mulai Bertambah

Dijelaskan lebih lanjut, Program Tepat Pembiayaan Syariah ini menyediakan bantuan tanpa agunan. Hingga semester awal 2023, BTPN Syariah sudah mengucurkan Rp141 miliar.

Setelah dana dikucurkan, kemudian CO akan mendampingi sentra untuk memberi pelatihan pengembangan usaha para nasabah perempuan.

Setiap kelompok atau sentra akan bertemu rutin dua pekan sekali yang diberi nama Pertemuan Rutin Sentra (PRS). Pertemuan dipimpin ketua sentra di setiap wilayah dan didampingi CO.

Ainul menyatakan, nasabah yang baru bergabung melalui program Tepat Pembiayaan Syariah akan diberi plafon dana mulai Rp2 juta dan bisa meningkat tergantung ketertiban dan perkembangan usaha nasabah.

“Jadi setiap pekan sentra ini berkumpul akan didatangi CO. Jadi selain pendampingan, CO juga melayani pembayaran angsuran sehingga nasabah tidak perlu repot ke bank untuk mengantre, mengeluarkan biaya transportasi, belum lagi kalau macet di jalan. Para CO inilah yang akan emmberikan layanan dan pendampingan. Kami jemput bola,” lanjutnya.

Ketua Sentra Tanjung 14 Sukun, Wijayanti Hariyanto, mengaku sangat terbantu dengan adanya program dari BTPN Syariah ini.

Ia bergabung dengan program ini sudah hampir lima tahun dan kini memiliki anggota 23 orang di Sentra Tanjung 14.

Ia bercerita, dari awal bergabung hanya diberi pinjaman Rp2 juta, namun seiring suksesnya bisnis laundry yang ia jalankan sekarang bisa menembus Rp10 juta.

“Pinjaman sudah naik satu tahun pertama dan sampai sekarang Rp10 juta. Alhamdulillah sekarang bisa beli tambahan mesin cuci totalnya ada 5,” jelasnya.

Berkembangnya usaha Wijayanti ini menarik perhatian ibu-ibu di sekitarnya dan menjadikan motivasi untuk berbisnis meskipun dari modal kecil.

“Alhamdulillah sekarang anggota sentra di sini sudah punya usaha yang berkembang. Ada jahit sama salon, dagang produksi ada kantin, kue kering basah, dan warung,” lanjut wanita 39 tahun.

Sementara itu CO Mobile Marketing Sharia (MMS) Sukun, Ita Wulandari, bercerita sudah bergabung dengan BTPN Syariah sejak satu dekade lalu.

Dengan moto kerja BDKS, yakni Berani berusaha, Disiplin, Kerja keras, dan Saling bantu. Perempuan asal Jember itu sudah berulang kali mendapatkan penugasan di beberapa kota di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Ia mengaku selama menjadi CO di sentra sudah menganggap para nasabah adalah keluarga sendiri. Itu juga merupakan kunci sukses ia bertahan hingga saat ini.

“Kami saling anggap satu sama lain seperti keluarga sehingga tidak pernah ada masalah yang berarti,” timpalnya.

BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp12,09 triliun sepanjang semester I-2023 atau meningkat delapan persen dibanding periode sama tahun sebelumnya (YoY) yang sebesar Rp11,15 triliun.

Peningkatan seiring dengan fokus perbankan yang terus melayani masyarakat inklusi, terutama dalam memberikan akses keuangan berupa pembiayaan bagi para perempuan pelaku ekonomi yang masuk dalam kelompok unbankable.(der)