Bisa Juga Nantinya Taman Tugu Dirafia

MALANGVOICE – Pemagaran Alun-alun Merdeka Malang menggunakan tali rafia mendapat tanggapan dari Ketua DPRD Kota Malang, Arief Wicaksono.

Menurutnya, menggunakan konsep taman terbuka seperti Alun-alun Merdeka, sangat rawan dengan kondisi rumput yang ada. Hal inilah yang ditakutkannya, ketika pagar taman Tugu dibongkar dibuat konsep terbuka.

“Kalau seperti Alun-alun Merdeka di pagar rafia, estetikanya dimana? Masak taman Tugu nanti dirafia juga?,” tegas Arief, Rabu (9/9).

Selain masalah estetika, Arif juga menyoroti biaya perawatan rumput yang menyerap anggaran yang cukup besar.
”Secara efisien anggaran kan juga kami pertanyakan. Jadi kalau taman Tugu dibuat terbuka takutnya seperti Alun-alun Merdeka,” imbuhnya.

Setali tiga uang, Ketua Komisi C, Bambang Sumarto menegaskan pemerintah harusnya belajar dari Alun-alun Merdeka dengan sifatnya yang terbuka, malah dipagar rafia.

“Bisa dibuat pembanding antara dua alun-alun ini,” kata Bambang.

Terkait anggaran, bila nanti anggaran perawatan rumput terlalu besar karena lebih mementingkan konsep open space, bukan tidak mungkin dewan akan memikirkan ulang konsep terbuka.

“Yang jelas kalau anggaran tidak efektif maka kita pikirkan. Ini juga sebagai pembelajaran bagaimana bila pagar Taman Tugu dibongkar,” imbuhnya.-